JEMBER - Meningkatnya okupansi penumpang pesawat rute Jember-Sumenep pulang pergi (PP) jelang lebaran diantisipasi dengan penambahan jadwal penerbangan pesawat.
Kini, pesawat Susi Air dengan rute Jember-Sumenep pulang pergi (PP) bertambah dari satu kali menjadi dua kali dalam sepekan.
"Penerbangan dengan rute Jember-Sumenep di Bandara Notohadinegoro Jember sebanyak dua kali dalam seminggu untuk memenuhi kebutuhan angkutan Lebaran 2023," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Notohadinegoro Jember Edy Purnomo saat dikonfirmasi per telepon di kabupaten setempat, Sabtu.
Menurut dia, penerbangan Susi Air rute Sumenep-Jember atau sebaliknya akan dilaksanakan dua kali dalam sepekan yakni Selasa (18/4) dan Rabu (19/4) dengan harga tiket dan jadwal keberangkatan yang sama.
"Pesawat Susi Air take off dari Bandara Sumenep pada 09.24 WIB dan landing di Bandara Notohadinegoro Jember pada pukul 10.04 WIB, kemudian take off kembali pada pukul 10.14 WIB," tuturnya dikutip ANTARA, Sabtu, 15 April.
Ia menjelaskan penambahan frekuensi penerbangan tersebut hanya bersifat sementara seiring dengan momentum Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah dan khusus pada 19 April 2023 saja karena ada peningkatan okupansi penumpang dan permintaan dari masyarakat.
"Jumlah penumpang yang akan terbang dari Jember menuju Sumenep untuk jadwal keberangkatan pada Selasa (18/4) sudah penuh atau sebanyak 12 seat sudah terisi semuanya," katanya.
Sementara untuk jadwal penerbangan pada Rabu (19/4) sudah tercatat ada enam orang penumpang dan kemungkinan jumlah tersebut akan terus bertambah, sehingga diharapkan okupansi penumpang bisa mencapai 100 persen.
Penerbangan pesawat Grand Caravan dari maskapai Susi Air dengan rute Jember-Sumenep kembali dibuka di Bandara Notohadinegoro Kabupaten Jember sejak 10 Januari 2023 dengan kapasitas penumpang sebanyak 12 orang dan jadwalnya sekali dalam sepekan yakni setiap hari Selasa.
BACA JUGA:
Penerbangan rute Jember-Sumenep dipatok dengan harga tiket Rp242 ribu per orang karena mendapat subsidi dari pemerintah pusat untuk penerbangan perintis tersebut.