JAKARTA - Pemprov Jateng tak cuma memberi bantuan insentif untuk guru agama Islam. Sebanyak 5.651 pengajar Agama Kristen di daerah ini juga mendapat bantuan pada 2023.
Pengajar Agama Kristen, Yemima Alfsen mengucap syukur karena baru di kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo dia mendapat bantuan ini. Insentif tersebut itu diterimanya rutin empat bulan. Dalam setahun ia menerima Rp1,2 juta.
"Bisa buat nambah kebutuhan sehari-hari, bisa buat bayar hutang, beli permen juga untuk hadiah kuis anak-anak sekolah minggu," tutur pengajar di Gereja Utusan Pantekosta Di Indonesia (GUPDI) Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Sukoharjo ini, Kamis 13 April.
Insentif untuk guru keagamaan mulai disalurkan pemprov sejak tahun 2019. Untuk tahun 2023 ini, ada 223.373 orang guru Agama Islam yang menerima. Sedangkan guru agama Kristen 5.651, Katolik 1.089, Hindu 548, dan Buddha 169.
BACA JUGA:
Insentif diberikan sebagai wujud apresiasi terhadap para pengajar keagamaan dalam mendidik anak-anak dengan penuh ketulusan dan keihlasan.
Mulanya, Yemima tidak terpikirkan akan mendapat bantuan. Dia dan rekan pengajar amat bersemangat dan bersyukur dengan adanya insentif tersebut.
“Kita bersyukur ternyata Tuhan itu selalu melihat pelayanan kita. Selalu memberikan upahnya. Sekecil apapun pelayanan kita. Apapun yang kita lakukan. Ketika yang kita lakukan baik, itu pasti ada upahnya. Kerja itu ada upahnya. Itu terbukti,” ucap dia.
Bertahun-tahun mengajar di gereja, kata Yemima, baru di era Ganjar Pranowo, ada program pemberian insentif pengajar keagamaan. Pihaknya sangat antusias dengan adanya program itu.
Yemima mengajar setiap hari Minggu. Ia mengajarkan pengetahuan keagamaan hingga keterampilan menggambar dan melukis.
Mewakili GUPDI Bedodo, Yemima mengucapkan banyak terima kasih kepada Gubernur Ganjar Pranowo, karena telah memedulikan pengajar keagamaan semua agama.
“Kami berharap bantuan tidak berhenti. Bapak (gubernur) bisa terus memerhatikan kami. Sampai kapan pun supaya kami lebih semangat melayani,” pungkasnya.