JAKARTA - Toleransi di Jawa Tengah muncul bertepatan dengan Hari Santri. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah mengatur pemakaian pakaian ala santri tidak hanya diikuti oleh ASN yang muslim. Sejumlah ASN nonmuslim yang bekerja di lingkungan Pemprov Jateng, juga ngantor dengan berpakaian santri.
Sukmono Adi, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Tugurejo. Dia tampil percaya diri dengan pakaian santri, meskipun beragama Kristen Protestan. Pagi itu Sukmono berangkat ke kantor mengenakan baju koko berwarna putih dan celana panjang kain. Ia juga tampak gagah dengan peci hitam yang dipakainya.
"Meskipun saya Kristen Protestan, tapi hari ini saya bangga mengenakan baju koko dan berpeci, karena ini Hari Santri Nasional. Saya menghormati para santri dan dedikasi mereka dalam pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia," ucap Sukmono, Jumat 22 Oktober.
Selain sebagai penghormatan para santri yang telah berjuang melawan penjajah, Sukmono juga menilai penggunaan pakaian santri, merupakan bentuk toleransi antarumat beragama. Meski ASN nonmuslim tidak diwajibkan, namun dirinya bangga mengenakannya.
"Ini bagian dari toleransi beragama. Jadi untuk saya, saya tidak mempermasalahkan. Bahwa penggunaan atribut bukan menjadi sesuatu yang diharamkan. Tapi ini sesuatu yang bernilai toleransi," katanya penuh semangat
BACA JUGA:
Ada juga ASN nonmuslim lain yang mengenakan pakaian ala santri saat ngantor, yakni Antonius Tri Puji Haryoko, Kasubag Program Dinperindag Jateng. Antonius yang beragama Katolik memakai koko putih, celana panjang dan peci hitam.
“Hari ini kami menggunakan baju santri karena hari ini pemerintah menetapkan sebagai Hari Santri Nasional. Tentunya, kami bersama teman-teman ASN lain ingin menyemarakkan," ucap Antonius.
Sedangkan Subroto Budi Utomo, Kasi Pengamanan Persandian dan Informasi Diskominfo Jateng malah lebih komplit. Subroto yang seorang Kristiani mengenakan kemeja batik, peci dan memakai sarung.
“Karena ini adalah Hari Santri Nasional dan juga salah satu bentuk dari toleransi antarumat beragama di Pemprov Jateng Selamat Hari Santri tahun 2021," kata dia seperti dalam keterangan tertulis DiskominfoJateng.