Jadi Pengganti Menag Yaqut Cholil Qoumas, Santri Ini Langsung Minta Tambah Jam Pelajaran Agama
Foto via Kementerian Agama

Bagikan:

JAKARTA - Yaqut Cholil Qoumas menanggalkan status Menteri Agama dan menyerahkan kepada Probolinggo Afi Ahmad Ridlo. Di depan para pimpinan Kemenag, Afi meminta kepada 'anak buahnya' itu untuk bisa memikirkan wacana menambah jam mata pelajaran agama.

Afi adalah Santri asal Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, pemenang Sayembara Sehari Menjadi Menteri yang diselenggarakan Kemenag dalam rangka Hari Santri 2021. Afi sejatinya masih duduk di kelas 12 Madrasah Aliyah Nurul Jadid. Tapi dia tak gentar memaparkan gagasannya bahkan di depan para petinggi-petinggi kementerian.

Kata dia, Indonesia dihadapkan dengan berbagai permasalahan lemahnya moralitas generasi muda. Di saat fenomena kerusakan moral yang terjadi, pendidikan agama selalu menjadi sorotan. Ironisnya, bila menilik kurikulum pendidikan di sekolah umum, pelajaran agama hanya diberikan dua jam pelajaran dalam seminggu.

"Hal semacam ini kan semestinya menjadi perhatian kita bersama. Bisa melakukan perbaikan apa bila pendidikan agama hanya diberikan dua jam dalam seminggu," ungkap Afi di hadapan pejabat eselon I Kemenag dikutip dari laman resmi kementerian, Jumat 22 Oktober.

"Kita harus segera bergerak untuk melakukan perbaikan. Secara kuantitatif, kita perlu melakukan penambahan jam mata pelajaran agama di sekolah," imbuhnya.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Afi pun memanfaatkan momen ini untuk mengeluarkan seluruh gagasannya untuk pengembangan kehidupan umat beragama. Salah satunya, terkait pendidikan àgama.

"Selain kuantitatif, kita juga perlu melakukan perbaikan dari sisi kualitatif," ujar remaja kelahiran Lumajang ini.

"Pendidikan dari seluruh agama seharusnya bisa memberikan transfer of value bagi peserta didik. Artinya, yang bisa kita lakukan adalah pendekatan kualitatif," tutur Afi yang mahir bercakap dalam bahasa Inggris dan Arab ini.

"Kita berikan pelatihan bagi guru-guru. Kita upgrade skillnya. Karena salah satu kunci perbaikan pendidikan adalah kualitas tenaga pengajar," ungkapnya.