JAKARTA - Sebanyak 1.947 orang nelayan di Kabupaten Rembang, akan menerima bantuan sosial bahan bakar minyak dari Pemprov Jawa Tengah.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang Sofyan Cholid menyampaikan, jumlah penerima bansos tersebut didapat setelah dilakukan verifikasi oleh Pemprov Jateng. Calon penerima bansos semula ada 2.063 orang nelayan, namun setelah diverifikasi tinggal 1.947 orang, karena ada 118 nelayan tidak lolos, dengan berbagai faktor.
"Tetapi setelah kita verifikasi ada hal-hal nelayan yang terdata tapi sudah meninggal dan ada kapalnya yang dijual sehingga terjadi pengurangan," beber Sofyan, Rabu 2 November.
Kata Sofyan, rencananya bansos subsidi BBM akan dicairkan dalam waktu dua hari, setelah kegiatan sosialisasi untuk nelayan dalam rangka pengendalian dampak inflasi sudah selesai.
Bupati Rembang Abdul Hafidz menilai, bansos Subsidi BBM sangat tepat. Pasalnya, bantuan dalam bentuk solar, kecil kemungkinan disalahgunakan.
“Kami terima kasih kepada Pemprov Jawa Tengah, yang sudah membantu nelayan kita sejumlah 1.947 (orang) itu berbentuk solar. Tidak bisa dipakai yang lain, karena kartunya sudah berwujud solar,” ungkap bupati.
Disampaikan, pihaknya akan mem-back up nelayan yang belum masuk dalam daftar penerima bansos subsidi BBM dari pemprov.
“Sehingga Pemerintah Kabupaten Rembang akan meng-cover nelayan yang belum mendapat bansos melalui APBD Kabupaten. Jumlahnya sekitar 2.900 nelayan," lanjut bupati.
BACA JUGA:
Bupati berharap, dengan adanya bantuan kepada nelayan, baik bansos dari pemprov maupun pemkab nantinya dapat menekan angka inflasi.
Berdasarkan data dari Dinlutkan Provinsi Jawa Tengah, lanjut bupati, pemprov menganggarkan bansos melalui bantuan tidak terduga, senilai Rp4,7 miliar, sehingga para nelayan mendapat bantuan Rp330 ribu. Anggaran tersebut dibagikan kepada 34.375 orang nelayan di Jawa Tengah.