JAKARTA - Seorang mantan idola remaja memberikan pernyataan mengejutkan soal pelecehan seksual yang diterimanya dari Johnny Kitagawa, pendiri kerajaan boyband terbesar di Jepang. Ini merupakan tuduhan yang jarang terjadi pada mendiang maestro tersebut.
Agen bakat Johnny and Associates yang didirikan oleh Kitagawa dan telah mendominasi industri showbiz negara itu selama beberapa dekade, tidak menanggapi berbagai permintaan komentar dari AFP.
Klub Koresponden Asing Jepang, yang menjadi tuan rumah konferensi pers oleh penuduh, Kauan Okamoto mengatakan, perusahaan juga gagal menanggapi undangannya untuk berkomentar.
Kitagawa meninggal karena stroke pada usia 87 tahun di 2019, setelah merekayasa kelahiran mega-grup J-pop termasuk SMAP, TOKIO, dan Arashi.
penyanyi Jepang-Brasil ini mengatakan, dia dianiaya Kitagawa sebanyak '15 hingga 20 kali' selama empat tahun bertugas di agensi hingga 2016. Ini dimulai saat korban baru berusia 15 tahun.
Okamoto adalah salah satu orang pertama yang secara terbuka membahas dugaan sejarah pelecehan seksual Kitagawa terhadap anak laki-laki.
"Saya berharap korban lain juga akan maju semuanya," kata Okamoto dikutip dari channelnewsasia, Rabu, 12 April.
Okamoto yakin sebagian besar dari 100 hingga 200 rekrutan muda yang bekerja dengannya di agensi tersebut juga diserang Kitagawa.
"Saya juga ingin manajemen puncak agensi, dan Johnny sendiri jika dia ada di sini hari ini, mengakui apa yang terjadi dan memastikan hal seperti itu tidak akan terjadi lagi," tegasnya.
Musisi itu mengatakan adalah hal biasa bagi talenta muda Kitagawa yang menunggu debut mainstream untuk bermalam di apartemen penthouse yang dilengkapi dengan jacuzzi, bar, dan mesin karaoke.
Okamoto sekarang berusia 26 tahun. Pertama kali dia diserang saat sang maestro Kitagawa datang ke tempat tidurnya dan mulai menyentuh alat kelaminnya dan melakukan seks oral padanya. Kitagawa memberinya 10.000 yen pada hari berikutnya, tanpa menyebutkan untuk apa uang itu.
Tuduhan pelecehan anak dan eksploitasi seksual telah mengepung Kitagawa selama bertahun-tahun, tetapi sebagian besar penuduh tetap anonim.
Majalah mingguan Shukan Bunshun pada tahun 1999 menerbitkan serial berdasarkan tuduhan yang dibuat oleh beberapa anak laki-laki yang dikelola oleh pengusaha tersebut.
Kitagawa diberikan ganti rugi atas pencemaran nama baik setelah laporan tersebut tetapi putusan tersebut dibatalkan sebagian saat naik banding, dengan pengadilan memutuskan bahwa majalah tersebut memiliki alasan yang cukup untuk mempublikasikan tuduhan tersebut, menurut Kyodo News.
Kitagawa, bagaimanapun, tidak pernah dituntut secara pidana. Dan Okamoto mengatakan dia tidak punya rencana untuk meminta penyelidikan kepada polisi.
"Berkat Johnny, hidupku berubah," katanya.
"Tapi saya juga percaya apa yang dilakukan Johnny-melakukan tindakan seks pada saya ketika saya berusia 15 tahun-dan kepada junior lainnya, adalah hal yang buruk."
BACA JUGA:
Penyanyi itu mengatakan ada sebuah kesadaran di antara anak laki-laki di bawah manajemen Kitagawa bahwa menolak kemauannya akan merusak peluang keberhasilan mereka. Meskipun sang maestro tidak pernah secara eksplisit mengatakannya.