JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merespons kritikan anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta soal kondisi Waduk Brigif kini tak terawat.
Waduk tersebut diresmikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswdan pada Oktober 2022 lalu. Soal kritik itu, Heru akan mengecek langsung kondisi waduk Brigif dan membenahi fasilitas yang ada.
"Kalau enggak dirawat, saya cek, saya lihat. Nanti kita rawat," kata Heru kepada wartawan, Minggu, 9 April.
Heru mengaku awalnya belum mengetahui kondisi terkini waduk yang terletak di Jakarta Selatan tersebut. Namun, semestinya semua tempat penampung air sebagai pengendalian banjir di Jakarta dan berbagai infrastruktur milik Pemprov DKI terus mendapat perawatan.
"Setiap waduk mestinya dirawat itu punya Pemda DKI ya. nanti saya minta Dinas Sumber Daya Air untuk ngeruk dan lain-lain," ucap Heru.
Sebelumnya, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi NasDem, Nova Harivan Paloh mengungkapkan saat ini kondisi Waduk Brigif di kawasan Cipedak, Jagakarsa kotor dan tidak terawat.
Padahal, Waduk Brigif menjadi salah satu infrastruktur penanggulangan banjir. Di mana, hal ini menjadi salah satu program prioritas Heru selama memimpin DKI.
“Belum lama ketika saya reses ke wilayah sana, saya tengok ternyata tidak terawat. Ini harus ada perhatian kusus. Jangan sampai kita membangun bagus, tapi ternyata tidak terawat,” kata Paloh dikutip dalam laman resmi DPRD DKI Jakarta.
Snada, Anggota Komisi D dari Fraksi PKS, Dedi Supriadi Memandang tak terawatnya Waduk Brigif perlu diperbaiki. Pemprov DKI pun diminta melakukan edukasi pada warga yang datang untuk ikut merawat kantong pengendali banjir ini.
“Kalau lihat kondisinya sekarang ini mulai agak kotor ya, masyarakat perlu dikasih tahu bagaimana memelihara fasilitas yang bagus dan bermanfaat ini,” tutur Dedi.
Selain perawatan, Dedi juga meminta Waduk Brigif ditambahkan pengamanan ekstra seperti pagar pembatas. Sebab ia khawatir anak-anak yang bermain disekitar bibir Waduk terperosok karena tidak adanya pembatas.
“Ada bagian yang membahayakan terutama untuk anak-anak, pengamanannya juga kurang, karena ada bagian yang curam. Apalagi disitu ada penyewaan skuter listrik, kalau gak bisa menggunakannya, bisa nyebur,” urai dia.
Waduk Brigif diresmikan Anies beberapa hari sebelum masa jabatannya sebagai Gubernur DKI berakhir. Waduk Brigif dibangun di atas lahan seluas 10,05 hektare yang diperkirakan mampu menampung volume air lebih besar yakni sekitar 380 ribu meter kubik.
Waduk yang berada di Kelurahan Cipedak Kecamatan Jagakarsa itu berfungsi untuk mengendalikan banjir di wilayah Jakarta Selatan terutama di kawasan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Krukut.