Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Isran Noor menegaskan pemerintahan yang dipimpinnya merupakan mitra strategis pemerintah pusat untuk mewujudkan pembangunan Ibu Kota Nusantara.

"Kami punya spirit bahwa Kalimantan Timur sebagai mitra strategis untuk Ibu Kota Nusantara," kata Gubernur Kaltim Isran Noor di Samarinda, dikutip dari Antara, Sabtu 8 April.

Sebagai bentuk dukungan terwujudnya IKN, kata Isran pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kalimantan Timur 2024-2026, Pemerintah Provinsi Kaltim mengusung tagline pembangunan yakni "Membangun Kalimantan Timur Untuk Nusantara".

Dengan tagline itu, menyatakan bahwa Kaltim siap bersinergi sebagai mitra Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing.

Selain itu, Kaltim terus berupaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Tidak kalah pentingnya, lanjut Isran, dengan segala potensi sumber daya alamnya Kaltim juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

"Sesuai pembangunan IKN mengusung kawasan hijau dan kota hutan, future smart forest city," ungkapnya.

Bahkan Ketua Umum APPSI ini pun menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim menciptakan pemerintahan yang responsif, serta berorientasi pada pelayanan publik.

Karenanya, di dalam RPD muatannya adalah penguatan akses layanan pendidikan dan kesehatan, termasuk percepatan penurunan angka prevalensi stunting.

Percepatan penanggulangan kemiskinan termasuk kemiskinan ekstrim, diakuinya, masih menjadi prioritas program pembangunan Kaltim.

Juga peningkatan pemberdayaan gender sebagai bentuk keadilan dan kesetaraan gender berdasarkan partisipasi dan pengambilan keputusan bagi kaum perempuan.

"Di Pemprov aja ada 22 orang yang jadi pejabat eselon satu dan dua dijabat perempuan, begitu juga dengan posisi Sekda, kepala dinas, kepala badan juga Sekwan, Bupati, wakil wali kota, wakil bupati, cuma wali kotanya belum ada. Artinya angka gender kita tinggi," ungkapnya.

Mantan Bupati Kutai Timur ini pun menegaskan Pemprov terus mendorong percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dalam upaya mewujudkan ketahanan ekonomi daerah.

Kemudian pemerataan kesejahteraan masyarakat, juga peningkatan kualitas, aksesibilitas dan konektifitas infrastruktur, khususnya infrastruktur dasar.

Demikian pula diupayakan dan dilakukan peningkatan kualitas air, udara dan lahan dalam rangka menurunkan emisi karbon.

"Kita sudah diakui dunia. Kalau kita mendapat insentif Bank Dunia dan dinikmati bangsa ini, itu berkat kerja keras kita mengelola lingkungan secara arif sehingga mampu menurunkan emisi karbon dan memberi manfaat bagi dunia," jelas Isran Noor.