Susul Jokowi, Presiden Turki Erdogan Menerima Suntikan Vaksin Sinovac Pertamanya
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Twitter/RTErdogan)

Bagikan:

JAKARTA - Menyusul Presiden Joko Widodo, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menerima suntikan vaksin COVID-19 buatan Sinovac pertamanya hari ini 15 Januari. Ini dilakukan setelah otoritas Turki memberikan lampu hijau untuk penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatan perusahaan China tersebut pada Rabu 13 Januari. 

Sebelum Erdogan, golongan pertama yang divaksin, seperti dikutip AP News, Jumat 15 Januari 2021, adalah Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca dan anggota dewan penasihat ilmiah Turkilah. Acara yang disiarkan oleh televisi nasional itu menurut juru bicara Partai AK bertujuan untuk mengurangi keraguan publik tentang efektivitas vaksin. Sejauh ini Turki telah memvaksinasi lebih dari 250.000 petugas kesehatan. 

Erdogan menerima suntikan vaksin pertamanya di Rumah Sakit Kota Ankara dan tiba bersama Menteri Kesehatan Fahrettin Koca yang sebelumnya telah diberi vaksin. Berbicara kepada wartawan di luar rumah sakit, Erdogan mengatakan dia dan anggota senior Partai AK semua diberi vaksin. Ia mendesak politisi lain untuk mendukung vaksin tersebut.

“Jumlah vaksin pada tahap pertama sudah jelas. Sekarang, 25-30 juta dosis lagi akan datang dalam periode mendatang. Kami ingin melanjutkan ini dengan cepat,” katanya, seraya menambahkan bahwa semua vaksin yang masuk berasal dari Sinovac untuk saat ini.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca, berbicara setelah Erdogan meninggalkan rumah sakit. Ia mengatakan semua warga harus divaksinasi saat giliran mereka tiba.

Vaksin Sinovac sebagai Pilihan

Vaksin Sinovac menjalani studi di Turki, Brasil, dan Indonesia. Para peneliti di Brasil minggu lalu telah mematok vaksin 78 persen efektif untuk melindungi dari COVID-19. Tetapi minggu ini mereka mengumumkan data menunjukkan secara keseluruhan, efektivitas hanya sekitar 50 persen.

Sementara Turki mengumumkan efektivitas yang lebih tinggi yaitu 91 persen. Tetapi studi tersebut terlalu kecil untuk dapat disimpulkan. Otoritas kesehatan global mengatakan vaksin apa pun yang setidaknya 50 persen efektif akan berguna. Pengiriman pertama vaksin Sinovac, terdiri dari 3 juta dosis, tiba di Turki akhir Desember 2020. Turki dijadwalkan menerima total 50 juta dosis.

Turki sebelumnya juga telah mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk mendapatkan 4,5 juta dosis vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech, dengan opsi untuk mendapatkan 30 juta dosis lagi nanti. Namun Presiden Erdogan mengatakan bahwa pembicaraan dengan BioNTech masih dalam proses. 

Seperti kita tahu, Indonesia juga telah memulai program vaksinasi. Rabu 13 Januari kemarin, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menerima suntikan yang juga disiarkan secara langsung.

Jokowi menjadi orang pertama yang menerima vaksin COVID-19 dalam program vaksinasi nasional. “Tidak sakit sama sekali,” kata Jokowi setelah menerima suntikan vaksin COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta. 

Sama dengan Erdogan, Jokowi juga menerima vaksin buatan Sinovac. Dalam proses vaksinasi ini, Jokowi harus melewati empat tahapan medis. Pertama registrasi dan verifikasi data. Kedua skrining riwayat medis, kemudian tahap penyuntikan, dan yang terakhir adalah tahap monitoring selama 30 menit pasca-penyuntikan untuk mengetahui efek dari pemberian vaksin.