JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengiginkan pemerintah Indonesia juga menggunakan vaksin COVID-19 buatan pemerintah Turki, selagi vaksin dari China sedang diuji klinis.
Puan berharap, kerja sama RI dan Turki dalam pengadaan obat dan vaksin Covid-19 segera terwujud. Harapan ini ia kemukakan usai berbincang dengan ketua parlemen Turki (Grand National Assembly of Turkey) Mustafa Sento.
"Saya mendengar Menteri Ristek dan Teknologi Indonesia sudah berbicara dengan Menteri Teknologi dan Industri Turki membahas pengembangan obat dan vaksin covid 19. Semoga kerjasama ini berhasil dan kita akan mendapatkan manfaatnya (vaksin) dalam waktu yang tidak lama lagi," kata Puan dalam keterangannya, Selasa, 8 Agustus.
Kepada Mustafa, Puan berharap agar parlemen Turki juga ikut mendorong kerja sama tersebut agar obat dan vaksin Covid-19 segera ditemukan dan diproduksi.
BACA JUGA:
Puan melanjutkan, kerja sama pengadaan vaksi ini memiliki keterkaitan dengan perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Turki.
"Kami saling mengucapkan selamat Iduladha dan ngobrol tentang bagaimana kondisi Indonesia dan Turki, terutama ditengah situasi menghadapi pandemi COVID-19 ini," tutur dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima telepon dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Minggu, 2 Agustus sekitar pukul 16.00 WIB di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat. Di awal pembicaraannya, Jokowi menyampaikan ucapan selamat Iduladha kepada Erdogan.
Dalam percakapan tersebut, Jokowi menyambut baik adanya peningkatan kerja sama kedua negara, termasuk adanya kemungkinan kerja sama dalam penanganan COVID-19 seperti pengadaan vaksin.
Saat ini, Indonesia juga sudah melakukan uji klinis tahap ketiga vaksin COVID-19. Vaksin ini merupakan hasil kerja sama antara PT Bio Farma dan perusahaan farmasi dari China, Sinovac sedang dalam tahapan penyusunan protokol.