Sejumlah Daerah Terdampak Banjir di Kalimantan Barat, Rumah dan Sekolah Terendam
Kondisi sekolah di Bengkayang yang terendam banjir. (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Banjir melanda sejumlah daerah di Kalimantan Barat, Kamis, 14 Januari. 

Dilansir Antara, banjir setinggi 1,5 meter terjadi akibat meluapnya Sungai Sekayam merendam sebanyak 35 rumah warga di dua dusun di Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang merupakan kawasan perbatasan RI-Malaysia.

"Kami sekitar pukul 03.30 WIB dini hari mendapat laporan dari warga yang menyatakan desanya saat ini kebanjiran. Banjir ini terjadi karena meluapnya Sungai Sekayam yang tidak mampu menampung tingginya intensitas curahan air hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini," kata Kapolsek Entikong AKP Oloan Sihombing. 

Tidak hanya itu, kata dia, berdasarkan laporan warga akibat tingginya curah hujan, empat unit rumah warga juga roboh karena tanah longsor.

"Dalam kejadian longsor ini sebanyak lima rumah warga roboh. Hal itu terjadi di dua tempat di Desa Entikong, dan kami berserta anggota mendatangi lokasi terjadinya banjir dan melaksanakan pengecekan. Kami juga langsung membantu warga serta berkoordinasi dengan warga agar segera mencari tempat yang aman antisipasi kejadian susulan," katanya.

Dia menambahkan, lokasi banjir yang merendam rumah warga itu terjadi di Jalan Pak Tangler 25 rumah, di Dusun Entikong Tapang sebanyak sembilan rumah dan di Dusun Marau satu rumah, sedangan rumah yang roboh akibat longsor terjadi di Dusun Entikong Benua tiga rumah dan di Dusun Marau satu rumah.

"Situasi ketinggian air hingga saat ini sudah tampak menurun, namun saat ini cuaca mendung masih meliputi wilayah Entikong dan sekitarnya. Untuk itu, kami bersama pihak terkait lainnya melakukan kordinasi mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir susulan," katanya.

Ia menambahkan dalam musibah banjir dan longsor ini, ditaksir kerugian warga sekitar ratusan juta. Namun tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

"Kami juga mengingatkan kepada warga agar selalu waspada akan adanya kemungkinan banjir susulan. Bila dirasakan kondisinya sudah tidak memungkinkan kami sarankan agar warga segera mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Oloan Sihombing.

Banjir setinggi 1,5 meter akibat meluapnya Sungai Sekayam, Kamis 14 Januari merendam sedikitnya 35 rumah warga di dua dusun di Desa Entikong Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, perbatasan RI-Malaysia (Antara)

Sementara, sejumlah sekolah dan rumah warga di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat terendam banjir. 

"Akibat hujan deras di Kabupaten Bengkayang sejak Sabtu 9 Januari 2021 yang tidak berhenti sampai hari Rabu tanggal 13 Januari mengakibatkan bencana banjir yang menenggelamkan banyak Sekolah dari TK, SD, SMP dan SMA yang ada di beberapa kecamatan. Itu kita sudah mendapatkan laporan dari sekolah terkait," ujar Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Gustian Andiwinata saat dihubungi di Bengkayang.

Ia menyebutkan beberapa sekolah yang terkonfirmasi terendam banjir, di antaranya seperti SMPN 1 Siding, SMPN 3 Siding, SMPN 4 Ledo, SDN Sepinggan, SDN Nuginang, SDN Momong, SDN 15 Engkanang dan SMPN 3 Sungai Raya.

"Akibat terendamnya beberapa sekolah dari beberapa Kecamatan tersebut banyak aset dan dokumen sekolah yang tidak sempat diselamatkan. Bisa ditaksir kerugian yang dialami akibat banjir ini mencapai ratusan juta rupiah," kata dia.

Ia menambahkan lebih memprihatinkan adalah banyak komputer sekolah untuk persiapan Asesmen Nasional habis terendam dan buku-buku perpustakaan juga habis terendam.

Melihat kejadian tersebut, Disdikbud telah memerintahkan semua guru, pengawas sekolah juga Kepala UPT pendidikan untuk segera ambil langkah penyelamatan aset dan lainnya serta melakukan pendataan kerugian yang dialami sekolah.

"Kemudian, kerusakan lainnya Disdikbud telah membuat laporan dan disampaikan pada Bupati untuk tindak lanjut dalam penanganannya," kata dia.

Gustian berharap pemerintah dapat memberikan biaya pengganti Sapras dan buku pelajaran yang hanyut dan rusak akibat banjir.