Lima Kabupaten Terdampak Banjir Hingga Longsor di Hari Raya Idulfitri
Banjir di Kalimantan Selatan (Foto: Humas BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada lima kabupaten yang terdampak bencana hidrometeorologi pada hari Raya Idulfitri 1442 H, Kamis, 13 Mei kemarin.

Lima wilayah tersebut terdampak banjir hingga longsor. Di antaranya adalah Kabupaten Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Tengah di Kalimantan Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu di Kalimantan Barat, Kabupaten Simalungun di Sumatera Utara dan Kabupaten Wajo di Sulawesi Selatan.

"Rata-rata bencana tersebut terjadi setelah sebelumnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda masing-masing daerah dan memicu luapan beberapa daerah aliran sungai (DAS)," kata Kapusdatinkom BNPB Raditya Jati dalam keterangannya, Jumat, 14 Mei.

Pertama, Kabupaten Tanah Bumbu. Pada banjir di Kabupaten Tanah Bumbu, sedikitnya ada 543 jiwa atau 135 KK yang terdampak. Sebanyak 98 jiwa atau 27 KK mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Adapun kerugian materil yang dilaporkan meliputi 555 unit rumah terdampak, 55 hektar lahan pertanian siap panen terdampak dan ketinggian air berkisar antara 100-150 sentimeter.

Kedua, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Sedikitnya ada 6 desa di Kecamatan Haruyan yang terdampak banjir dari meluapnya DAS Haruyan.

Adapun keenam desa tersebut meliputi Desa Haruyan Seberang, Desa Haruyan, Desa Lok Buntar, Desa Pengambau Hilir Dalam, Desa Pengambau Hilir Luar dan Desa Mangunang.

"Dalam peristiwa tersebut, sedikitnya ada 629 KK yang terdampak oleh banjir dengan Tinggi Muka Air 25-30 sentimeter," ujar Raditya.

Ketiga, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, ada empat desa di Kecamatan Badau terdampak banjir dengan TMA 50-100 sentimeter akibat luapan DAS Badau. Keempat desa tersebut meliputi Desa Badau, Desa Janting, Desa Pulau Majang dan Desa Seriang.

"BPBD Kabupaten Kapuas Hulu hingga saat ini terus melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instans terkait guna percepatan penanganan bencana banjir. Dalam hal ini, banjir dilaporkan berangsur surut di wilayah hulu sungai dan cuaca terpantau berawan," jelas Raditya.

Keempat, banjir dan longsor dilaporkan terjadi di dua kelurahan yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Girsang Sinpangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

"kerugian materil dan korban jiwa masih dalam proses pendataan," ucapnya.

Kelima, meluapnya debit air di Bendung Awo dan Sungai Bulete menyebabkan tiga kelurahan di Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan terendam banjir dengan TMA hingga 170 sentimeter.

Adapun tiga kelurahan tersebut adalah Kelurahan Tabarakka, Kelurahan Benteng dan Kelurahan Bulete. BPBD Kabupaten Wajo melaporkan bahwa banjir tersebut telah berdampak pada 1.700 jiwa atau 890 KK.

Kerugian materil yang dihimpun meliputi 686 unit rumah terdampak, 3 unit gedung sekolah terdampak, 2 masjid terendam, ruas jalan sepanjang 6 kilometer terendam, 310 hektar sawah terendam dan 20 hektar kebun turut terendam banjir.

"Dari seluruh laporan yang dihimpun tersebut, tidak ada korban jiwa meninggal dunia maupun luka-luka atas bencana tersebut," pungkas dia.