PALANGKA RAYA - Sebanyak 24.000 lebih warga di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng) terdampak bencana banjir akibat tingginya curah hujan di wilayah setempat.
"Saat ini ada 31 kelurahan atau desa di sejumlah kecamatan terendam banjir. Ada 6.000 rumah dan 24.000 lebih warga terdampak banjir," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Barat, Syahruni di Pangkalan Bun dilansir ANTARA, Jumat, 21 Oktober.
Dia menerangkan penyebab terjadinya banjir di wilayah ini karena tingginya curah hujan sehingga membuat Sungai Arut dan Sungai Lamandau meluap.
"Dari data tim kami di lapangan, banyak juga fasilitas umum yang terdampak banjir ini, misal ada 20 tempat ibadah, 24 sekolah, dan masih ada beberapa fasilitas umum lainnya yang terendam," ujar Syahruni.
Kecamatan Arut Selatan menjadi daerah terparah dalam banjir kali ini karena 17.000 lebih warganya terdampak banjir. Selain itu, Kecamatan Kotawaringin lama terdapat 4.000 lebih jiwa dan Kecamatan Arut Selatan 2.000 lebih jiwa terdampak banjir.
"Memang daerah bantaran Sungai Arut dan Sungai Lamandau yang kondisinya paling parah, bahkan ada beberapa lokasi ketinggian air mencapai satu meter lebih," katanya.
Sebelumnya, Penjabat Bupati Kobar, Anang Dirjo mengatakan pihaknya telah mengalokasikan dana sebesar Rp2,8 miliar untuk penanganan banjir di wilayah setempat.
"Dana kita saat ini siap senilai Rp2,8 miliar yang akan digunakan untuk bantuan korban banjir. Peruntukannya seperti pengadaan sembako dan kebutuhan lainnya," katanya.
Dalam penanggulangan bencana banjir yang terjadi di empat kecamatan yakni Arut Selatan, Kumai, Arut Utara, dan Kotawaringin Lama, Pj Bupati juga sudah menginstruksikan kepada Dinas Sosial segera melakukan pendataan korban banjir dan memberikan bantuan.
"Tidak hanya bantuan sembako saja, tapi kita juga akan memberikan bantuan dalam bentuk medis seperti obat-obatan," kata Anang.
Selain bantuan sembako dan obat-obatan, dia juga mengarahkan PDAM Tirta Arut untuk selalu siap dalam menyalurkan air bersih kepada korban banjir yang terisolir.
"Kami imbau warga apabila air semakin tinggi, jangan dipaksakan untuk tetap tinggal di rumah. Silakan mengungsi di tempat yang sudah disiapkan," katanya.