JAKARTA - Raffi Ahmad tengah menjadi "bulan-bulanan" publik akibat terlibat dalam kegiatan berkerumun tanpa mengenakan masker. Padahal, Raffi didapuk oleh pemerintah menjadi influencer muda yang telah menjalani vaksinasi COVID-19.
Melihat hal ini, ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono menilai, abainya Raffi dalam menjalani protokol kesehatan usai divaksinasi merupakan kesalahan pemerintah.
Pemerintah, menurut Miko, kurang melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya tokoh publik yang dapat memengaruhi banyak orang.
"Ini salahnya pemerintah yang kurang melakukan sosialisasi terhadap tokoh yang divaksinasi pertama kali untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Banyak hal yang harus dibenahi, baik itu edukasi kepada masyarakat maupun ancaman penularan COVID-19 yang semakin meluas," kata Miko kepada VOI, Kamis, 14 Januari.
Tindakan Raffi yang mengikuti acara dengan banyak orang dan melepas maskernya, menurut Miko, menunjukkan tanda dirinya sebagai tokoh publik pun belum sepenuhnya memahami seseorang belum tentu mendapat kekebalan secara instan setelah mendapat suntikan vaksin.
"Raffi pikir dirinya kebal kali, ya. Padahal kemungkinan kebal hanya 65 persen. Lagian dia baru satu kali divaksin. Kalau vaksinasi kan mesti dua kali dengan selang 14 hari. Pasti ada potensi tertular kalau dia berkerumun dan tidak mengenakan masker," jelas Miko.
Seperti diketahui, Raffi Ahmad menjadi perwakilan generasi milenial sebagai penerima vaksin COVID-19 bareng Presiden Joko Widodo pada Rabu, 13 Januari. Namun, beberapa jam setelah mendapat vaksin Raffi mendadak menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah beredar foto ia datang ke sebuah acara tanpa mengenakan masker.
Dalam tangkapan layar IG Stories yang beredar di media sosial terlihat Raffi berfoto bersama Anya Geraldine, Nagita Slavina, dan Gading Marten, tanpa mengenakan masker.
BACA JUGA:
Unggahan tersebut memancing sejumlah komentar termasuk dari aktris sekaligus penyanyi Sherina Munaf. Sherina yang sebelumnya sempat mengunggah kisah suaminya yang harus mengisolasi diri karena kontak erat dengan penderita COVID-19 menyayangkan tindakan Raffi tersebut.
Sherina mengatakan bahwa Raffi Ahmad sebagai penerima vaksin COVID-19 pertama harusnya dapat menjadi contoh baik penerapan protokol kesehatan.
"Halo Raffi Ahmad, setelah divaksin bukan berarti keluyuran rame-rame dong. Anda dipilih jatah awal-awal vaksin karena followers banyak. Dengan alasan yang sama, tolong berikutnya konsisten beri contoh yang baik. Please you can do better than this. Your followers are counting on you," tulis Sherina Munaf dalam cuitan di akun Twitter, dikutip Kamis.
Sadar telah membuat kehebohan, Raffi Ahmad mengunggah video permintaan maaf dan klarifikasi di instagram pribadinya @raffinagita1717.
"Terkait peristiwa tadi malam, di mana saya terlihat berkumpul dengan teman2 tanpa masker dan tanpa jaga jarak, pertama saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Presiden Republik Indonesia Bapak @jokowi, Sekretariat Presiden, KPCPEN, dan juga kepada seluruh masyarakat Indonesia atas peristiwa tersebut," kata Raffi Ahmad.
Raffi Ahmad tidak mencoba membenarkan tindakan berkerumun yang telah dilakukannya. Dia mengaku teledor dan meminta maaf karena telah membuat masyarakat kecewa.
"Jujur bahwa kejadian tadi malam adalah murni karena keteledoran saya, karena kesalahan saya. Kedepan saya akan lebih mentaati protokol kesehatan 3M (Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan). Saya juga berharap teman-teman dan seluruh masyarakat Indonesia agar terus menjalankan protokol kesehatan, meskipun vaksinasi sedang berjalan. Vaksin dan protokol kesehatan adalah satu kesatuan," imbuhnya.