Bagikan:

JAKARTA - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dipanggil Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke Semarang. Pemanggilan ini diakui Gibran dilakukan secara mendadak. 

"Dipanggil Pak Gubernur ke Semarang, mendadak," kata Gibran saat ditemui awak media di Solo dikutip dari Youtube @beritasurakarta, Senin, 3 April.

Pemanggilan Gibran oleh Ganjar ini terjadi usai beda sikap keduanya terkait gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia. Gibran mendukung penuh kehadiran Timnas Israel yang bakal berlaga. 

Sementara Ganjar, bersama Gubernur Bali Wayan Koster justru menolak keras. Sikap kedua pimpinan daerah ini berbeda dengan arahan dari Presiden Joko Widodo.

Sejumlah pertanyaan mengenai agenda pertemuan Ganjar dan Gibran apakah membahas soal perbedaan sikap di Piala Dunia U-20, Gibran tak memberikan jawaban pasti. 

"Ditunggu Pak Gubernur, ditunggu Pak Gubernur," singkat Gibran.

Gibran selaku Wali Kota Solo menyatakan pihaknya berkomitmen penuh untuk mendukung gelaran Piala Dunia U-20. Bahkan, dia sempat berang dengan kepala daerah yang putar haluan menolak jadi tuan rumah meski sebelumnya telah meneken government guarantee pada awal 2022.

"Satu saja. Kalau dipermasalahkan, harusnya protes dari dulu-dulu. Kenapa baru sekarang (setelah Timnas Israel lolos Piala Dunia U-20, red). Harusnya dari dulu," kata Gibran, dikutip dari kanal YouTube Berita Surakarta, Selasa 28 Maret.

Sementara itu, Ganjar Pranowo menyatakan menolak timnas Israel datang ke Indonesia. Bila perlu, kata Ganjar, ada upaya agar Piala Dunia U-20 bisa berjalan sukses tanpa hadirnya timnas Israel.

"Dalam konteks (Piala Dunia) U-20 kami mendorong upaya-upaya yang mesti dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini menerobos agar U-20 tetap sukses tapi tidak menghadirkan Israel," tegas Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Maret.

Ganjar mendukung sikap PDIP yang menolak kehadiran tim nasional Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Ia meminta agar panitia bersama pihak terkait mengupayakan langkah terobosan agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bisa berjalan tanpa mengorbankan komitmen pendiri bangsa.

"Sehingga penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bisa dilakukan tanpa mengorbankan komitmen panjang kita untuk mewujudkan Palestina merdeka. Serta, tetap menjaga kedamaian sosial-politik di dalam negeri Indonesia," katanya.

Diberitakan sebelumnya, FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 karena situasi terkini di dalam negeri. Hal ini disinyalir karena derasnya penolakan keikutsertaan tim Israel di Piala Dunia U-20.