JAKARTA - Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono menyebut bank pembangunan daerah (BPD) milik Pemprov DKI Jakarta ini menggerakkan program Transformasi 5.0 pada tahun 2023.
Program ini dijalankan di saat persaingan digitalisasi layanan pada industri perbankan dan keuangan yang semakin ketat.
"Langkah strategis Transformasi 5.0 yang saat ini dijalankan Bank DKI berada pada jalur yang tepat untuk peningkatan kapabilitas dan kapasitas Bank DKI," kata Amirul dalam keterangannya, Jumat, 31 Maret.
Dalam Transformasi 5,0, Bank DKI mengimplementasikan program pembenahan pada seluruh aspek, mulai dari bidang human capital, teknologi digital, serta mempertajam lini bisnis dan pembentukan ekosistem. Semuanya dikerangkai dengan implementasi governance, risk and compliance.
"Atas implementasi strategi transformasi tersebut Bank DKI berhasil meningkatkan kinerja keuangan dengan tumbuh pesat dengan tetap prudent dan sehat, serta mampu membuktikan untuk terus tumbuh positif selama kondisi ekonomi yang menantang," ungkap Amirul.
Sementara itu, Amirul menyebut Bank DKI juga terus berupaya untuk menghadirkan layanan berbasis digital untuk mendorong penerapan transaksi non-tunai. Terbaru, berupa simple apps yakni JakOne Pay dan super apps New JakOne Mobile.
Selain itu, Bank DKI juga mengembangkan aplikasi JakOne Abank dan pengembangan digital lending yang diharapkan dapat memaksimalkan penerapan inklusi keuangan bagi para pelaku UMKM sehingga mampu mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi khususnya di DKI Jakarta.
Diketahui, selama tahun 2022, Bank DKI menorehkan catatan laba bersih sebesar Rp939 miliar pada bulan Desember 2022. Laba yang merupakan pencapaian tertinggi perseroan sejak berdiri ini tumbuh 29,11 persen dibandingkan periode Desember 2021 sebesar Rp727,36 miliar.
BACA JUGA:
Kenaikan laba bersih Bank DKI dicapai melalui peningkatan pendapatan bunga menjadi Rp4,53 triliun pada Desember 2022. Angka ini naik 16,64 persen (yoy) dari Rp3,88 triliun pada periode tahun sebelumnya.
Selain itu, peningkatan transaksi pada platform digital juga berperan dalam mendongkrak pertumbuhan fee-based income sebesar 27,71 persen menjadi Rp576,01 miliar pada Desember 2022, dari Rp451,03 miliar pada Desember 2021.
Lebih lanjut, BUMD DKI ini mengalami peningkatan penyaluran kredit sepanjang tahun 2022 tumbuh sebesar 23,53 persen menjadi Rp48,37 triliun pada Desember 2022 dari Rp39,16 triliun di tahun sebelumnya.
Peningkatan penyaluran kredit Bank DKI tersebut didorong dengan tumbuhnya seluruh segmen kredit yang agresif secara year-on-year. Kredit mikro mengalami kenaikan 54,22 persen menjadi Rp2,56 triliun pada 2022 dari Rp1,66 triliun di 2021.