MATARAM - Tim Indonesia Authomatic Fingerprint Identification System (Inafis) atau Identifikasi Polri menemukan potongan tubuh diduga milik salah seorang anak buah kapal (ABK) yang menjadi korban kebakaran kapal tanker MT Kristin Surabaya di Perairan Barat Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Untuk hari ini tim memang menemukan ada diduga potongan tubuh korban, sedikit, dan itu memang masih membutuhkan analisis dari rekan-rekan DVI (Disaster Victim Identification)," kata Pelaksana Tugas Kepala Bidang Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Lalu Muhammad Iwan Mahardan dikutip ANTARA, Selasa 28 Maret.
Potongan tubuh diduga milik ABK tersebut, jelas dia, ditemukan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran yang terpusat pada bagian geladak depan kapal tanker.
"Ini (potongan tubuh) ditemukan di sekitar kapal, tepatnya di atas kapal," ujarnya.
Dengan menyampaikan hal demikian, Iwan memastikan bahwa sampai saat ini terhitung sejak insiden kebakaran kapal tanker MT Kristin Surabaya terjadi pada Minggu (26/3), baru ada satu ABK yang terungkap menjadi korban meninggal dunia.
"Jadi, kesimpulan sejauh ini yang baru teridentifikasi baru satu korban atas nama Sukirman," ucap dia.
Untuk informasi dari nelayan pada Senin 27 Maret, yang melihat sosok mayat di laut diduga korban kedua dari insiden kebakaran kapal tanker MT Kristin Surabaya, Iwan mengatakan bahwa tim lapangan sudah menindaklanjuti hal tersebut.
"Namun, begitu tim sampai di lokasi dimana nelayan menemukan korban tersebut, ternyata korban sudah tenggelam kembali. Jadi, yang ditemukan hanya satu buah sepatu milik korban," kata Iwan.
Karena itu, dia meyakinkan bahwa pihaknya belum dapat memastikan identitas dari sosok mayat yang diduga korban kedua tersebut.
"Jadi, yang diduga korban kedua itu belum bisa dievakuasi," ujarnya.
Insiden kebakaran kapal tanker milik perusahaan jasa pengangkut PT Hanlyn Jaya Mandiri itu terjadi Minggu 26 Maret sekitar pukul 14.45 WITA.
Rencananya, kapal yang mengangkut 5.900 kilo liter pertalite milik Pertamina tersebut akan melakukan pengisian di Depo Pertamina Ampenan.
BACA JUGA:
Ledakan terjadi ketika kapal sedang menunggu antrean distribusi di Perairan Barat Pulau Lombok. Sebelum terjadi ledakan, kabarnya ada sebanyak tiga ABK sedang menurunkan jangkar dari posisi geladak depan kapal.
Kapal tanker MT Kristin Surabaya ini pun diketahui mengangkut 17 ABK beserta kapten kapal dengan 14 diantaranya selamat. Sedangkan, untuk tiga orang yang berasal dari ABK diduga menjadi korban. Satu korban diantaranya telah berhasil teridentifikasi dalam kondisi meninggal dunia, yakni Sukirman.