Polisi Bantu Tangani Kebakaran Kapal Tanker di Perairan Mataram: 14 Awak Selamat, Tiga Belum Diketahui Nasibnya
Sejumlah warga menyaksikan insiden kebakaran kapal tanker Kristin Surabaya di perairan Ampenan, Mataram, NTB, Minggu (26/3/2023). (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Aparat kepolisian membantu menangani insiden kebakaran kapal tanker Kristin Surabaya yang terjadi di perairan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu.

Kepala Kepolisian Resor Kota Mataram Komisaris Besar Polisi Mustofa melalui keterangan tertulis di Mataram, Minggu petang, menyampaikan bahwa sudah ada personel kepolisian dengan sejumlah kapal dari Ditpolairud Polda NTB yang membantu penanganan insiden tersebut.

"Dalam hal ini Ditpolairud Polda NTB mengerahkan tiga unit kapal Baladewa 8002 milik Mabes Polri dan dua unit kapal tipe C," kata Mustofa kepada Antara.

Selain itu, tim Biddokkes Polda NTB juga ikut memberikan pertolongan medis kepada anak buah kapal (ABK) dan kapten kapal tanker itu.

"Seluruh ABK dan kapten kapal yang berhasil selamat kini dibawa ke Depo Pertamina Ampenan dan sedang dilakukan pengecekan kesehatan oleh Tim Biddokkes Polda NTB. Untuk ABK dan kapten kapal yang telah di evakuasi hanya mengalami luka ringan," ujarnya.

Jumlah ABK dan kapten yang sementara ini dilaporkan berhasil selamat dari insiden tersebut sebanyak 14 orang.

Menurut Mustofa, masih ada tiga orang yang belum dapat di evakuasi. "Tiga ABK itu bernama Dani Maulana, Sukirman Bagian, dan Diki Abdul Azis," ucap dia.

ABK dan kapten yang selamat dalam insiden kebakaran tersebut berhasil dievakuasi berkat bantuan nelayan. Ada juga yang dikabarkan berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan skoci.

"Untuk tiga orang ABK masih belum diketahui keberadaannya," tambah Mustofa.

Insiden kebakaran kapal tanker milik perusahaan jasa pengangkut PT Andin Jaya Mandiri itu terjadi pada Minggu pukul 14.45 Wita. Rencananya kapal tanker yang mengangkut 5.900 kiloliter bahan bakar minyak jenis pertalite itu melakukan pendistribusian di Depo Pertamina Ampenan.

Ledakan terjadi ketika kapal sedang menunggu antrean di perairan Ampenan. Saat itu, sebanyak tiga ABK menuju ke bagian depan kapal untuk menurunkan jangkar.

Berdasarkan laporan warga pesisir pantai Ampenan, jelas Mustofa, sempat terdengar suara ledakan yang diduga berasal dari kapal tersebut hingga terlihat kobaran api dengan kepulan asap tebal.

Ledakan itu pun mengakibatkan bagian depan kapal tanker mengalami kebakaran.