PALANGKARAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya mengimbau nelayan dan masyarakat di sepanjang pesisir perairan wilayah selatan Kalimantan Tengah (Kalteng), mewaspadai gelombang laut setinggi 2,5 meter.
"Waspada potensi tinggi gelombang berkisar antara 0,5–2,5 meter di wilayah Perairan Selatan Kalimantan Tengah selama sepekan," kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya Alfandy dikutip ANTARA, Senin 27 Maret.
Pihaknya pun mengimbau masyarakat pesisir agar berhati-hati ketika beraktivitas di laut karena tinggi gelombang tersebut masuk kategori rendah hingga sedang.
BMKG meminta warga pesisir juga waspada adanya pertumbuhan awan konvektif atau awan cumulonimbus (CB) yang berpotensi menjadikan hujan intensitas sedang hingga lebat, dan menimbulkan angin kencang, serta menambah tinggi gelombang air laut.
Selama sepekan ke depan, kata dia, potensi kecepatan angin diperkirakan antara 10-20 kilometer/jam. Angin ini umumnya bertiup dari arah Barat Daya menuju Timur Laut.
Sementara itu kondisi cuaca wilayah Kalteng, umumnya berawan hingga hujan ringan. Namun juga berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah. Kemudian suhu udara berkisar antara 22 sampai 33 derajat Celcius. Kelembaban udara berkisar antara 60 hingga 100 persen.
Kondisi itu juga harus menjadikan masyarakat semakin waspada terhadap potensi adanya genangan air, banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang, akibat terjadinya hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang.
BACA JUGA:
Jika melihat fenomena tersebut, masyarakat diminta waspada dan segera mencari tempat teduh, namun tidak di bawah pohon. Saat terjadi hujan deras disertai angin kencang dan petir, masyarakat diminta segera mencari tempat berlindung yang aman seperti di dalam rumah atau gedung.
Untuk dapat memperbaharui informasi perkembangan cuaca, masyarakat dapat mengakses layanan yang diberikan BMKG melalui laman resmi BMKG, aplikasi BMKG dan berbagai media sosial BMKG.