Bagikan:

SURABAYA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar nelayan dan pengguna transportasi laut mewaspadai gelombang tinggi. Gelombang tinggi diperkirakan mencapai enam meter.

"Prediksi ini diperkirakan terjadi mulai besok Rabu hingga Kamis (28-29 Juli 2021)," kata prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto, Selasa, 27 Juli.

Tingginya gelombang itu, lanjut Ady, disebabkan karena faktor angin di wilayah Indonesia bagian utara, dominan bergerak dari Tenggara menuju Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 sampai 25 knot. 

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur ke Tenggara, kecepatan angin berkisar 5 hingga 25 knot. 

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan selatan Banten ke Jawa Barat, Laut Jawa, Perairan Kepulauan Sangihe menuju Kepulauan Talaud, Perairan Fakfak hingga Kaimana, dan Laut Arafuru bagian timur," katanya. 

Ady mengimbau masyarakat di pesisir hingga para nelayan senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Dia menyebut nelayan diharap memperhatikan risiko keselamatan pelayaran.

Pertama, perahu nelayan harus berhati-hati dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, kapal tongkang diharap berhati-hati dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Kemudian kapal fiber diharap menghindari kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,0 meter, kapal ferry untuk Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter.

Tak hanya itu, untuk kapal besar diharap menghindari kecepatan angin lebih dari 27 nnot dan tinggi gelombang di atas 4 meter. Wilayah tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter atau gelombang sedang dapat terjadi di beberapa perairan laut, seperti Kalteng bagian timur. 

Gelombang tinggi diperkirakan juga terjadi di perairan di laut Jawa utara dan selatan Bawean, laut Jawa barat dan timur Masalembo, laut di Utara Madura, Kepulauan Sapudi, Kepulauan Kangean, dan laut di selat Madura bagian timur. 

"Sedangkan tinggi gelombang 4 hingga 6 meter dapat terjadi di perairan samudera Hindia di selatan Jatim," ujarnya.