Bagikan:

JAKARTA -  Kementerian Sosial (Kemensos) memfasilitasi kelompok marginal seperti orang terlantar, pengamen, gelandangan dan lainnya di wilayah DKI Jakarta untuk mendapatkan kartu identitas dan rekening bank.

Mensos Tri Rismaharini atau Risma saat meninjau kegiatan perekaman data kependudukan dan pembukaan rekening ATM Atensi bagi warga marginal menyebutkan, untuk DKI Jakarta ditargetkan berjumlah 1.600 orang. 

"Jadi sehari ada 100 orang," kata Risma di lokasi kegiatan, Gedung Aneka Bhakti Kemensos dilansir Antara, Rabu, 13 Januari. 

Selain DKI, Mensos Risma memastikan, kegiatan itu tentu dilakukan di daerah lain terutama daerah yang terdapat balai Kemensos.

"Kepemilikan kartu identitas atau KTP menjadi mutlak karena saat ini bantuan pemerintah diberikan kepada warga yang membutuhkan sesuai dengan alamat dan KTP," 

"Dengan demikian maka kita bisa akses bantuan agar mereka bisa segera keluar dari kemiskinan yang sebetulnya karena tidak ada rumah. Kami juga tidak salah administrasi karena pasti alamat dan NIK-nya," kata mantan Wali Kota Surabaya tersebut.

Nantinya setelah mereka mendapatkan NIK dan punya rekening bank, maka Kemensos akan memberikan bantuan lewat program yang sesuai dengan kondisi mereka misalnya bantuan untuk disabilitas, atau Program Keluarga Harapan.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, selama ini warga marginal tidak terakses bantuan-bantuan sosial dari pemerintah karena terkendala data yang tak jelas. 

"Dengan adanya NIK dimana saja mereka berada pasti akan mendapatkan bantuan dan akses mereka ke perbankan juga akan lebih mudah," tambah Harry.

Harry mengatakan nantinya sekitar 16 ribu warga marginal di sejumlah daerah terutama di kota-kota besar yang akan difasilitasi pemenuhan data kependudukannya. Kemensos bekerja sama dengan Dukcapil dan menggandeng Bank Mandiri untuk pembukaan rekening atensi bagi warga marjinal.

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya mendukung digitalisasi perbankan bagi yang membutuhkan pelayanan kesejahteraan sosial.

"Selama dia sudah punya NIK maka kita bisa membuka rekeningnya berupa ATM bisa melakukan berbagai aktivitas perbankan. Dengan menabung menjadi bibit dan diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup mereka," katanya.

Nuryati (40) salah satu warga yang ikut kegiatan perekaman data kependudukan tersebut mengaku senang akhirnya ia bisa memiliki KTP.

Warga Rawabebek Jakarta Timur itu mengatakan selama ini dia mendapatkan penghasilan dari mengamen keliling ibu kota. Nuryati berharap kehidupannya bisa lebih baik dan tidak lagi mengamen.