Antisipasi Kemacetan Akibat Lonjakan Arus Mudik Lebaran, Pengamat Transportasi Sarankan Hal Ini
Ilustrasi kemacetan mudik Lebaran. (Foto via Antara/Asep Fathulrahman)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah dinilai perlu mengantisipasi peningkatan arus mudik Lebaran tahun ini dengan menambah fasilitas di tempat istirahat pelayanan (TIP) atau rest area, seperti toilet. Jumlah toilet untuk perempuan dinilai harus lebih banyak daripada jumlah toilet untuk laki-laki.

Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno menyebut, perlu dibangun juga rest area tambahan di beberapa tempat yang cukup menyediakan toilet.

Di samping itu, perlunya penambahan tempat-tempat istirahat di luar tol yang masih berdekatan dengan pintu tol, tambah pria yang juga Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata tersebut.

"Dengan demikian, tidak terjadi pemanfaatan bahu jalan tol untuk beristirahat yang memicu kemacetan," kata Djoko melalui keterangan resminya yang diterima VOI, Kamis, 23 Maret.

Dia menilai, bahu jalan tol harus bersih dari lalu lintas kendaraan yang tidak diijinkan. Sebab, bahu jalan tol hanya digunakan untuk aktivitas darurat.

Djoko bahkan memberikan contoh, yakni salah satu rest area di luar tol yang berada di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bernama rest area Kopeng, yang terletak di ruas Jalan Boyolali-Selo-Magelang, dekat pertigaan Salatiga.

Jika pemudik keluar pintu Tol Salatiga saat menuju Magelang, nantinya dapat beristirahat menikmati suasana alam pegunungan.

Adapun rest area Kopeng dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dengan melibatkan masyarakat setempat untuk mengisi sejumlah gerai yang disediakan.

"Sekarang sedang dalam tahap penyelesaian pekerjaan dan diharapkan sebelum masa mudik Lebaran 2023 sudah bisa digunakan," ujar dia.

Menurut Djoko, rest area seperti ini bisa sebagai contoh pengembangan ekonomi kerakyatan dan dapat dibangun di jalan provinsi yang lain.

"Jika rest area masih penuh, pengguna jalan bisa keluar tol untuk cari alternatif tempat istirahat dan selanjutnya masuk lagi ke tol, biaya keluar masuk tol tidak akan lebih mahal. Idealnya, kawasan rest area memisahkan antara ruang parkir dengan ruang aktivitas," pungkasnya.