Lempar Bom Pipa, Teroris Ditembak Mati Densus
Ilustrasi (Ilham Amin/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Densus 88 menembak mati seorang terduga teroris berinisial WF alias Ibnu Thayyi. Dia ditembak karena melemparkan bom pipa sesaat sebelum ditangkap di atas kapal di perairan Sungai Kampar, Riau.

Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Argo Yuwono mengatakan, WF melempar bom tersebut saat Densus 88 berdialog dengannya agar mau menyerahkan diri. Akibat ledakan bom ini, satu orang anggota terluka. Sementara, WF ditembak mati karena tindakannya itu.

"Saat kita melakukan negosiasi dan dekat dengan kapal tersebut yang bersangkutan sempat melemparkan bom pipa. Ada anggota satu yang terluka" ucap Argo di Jakarta, Senin, 10 Februari.

"Kemudian yang bersangkutan kita tangkap dan kita lakukan tindakan tegas dan terukur," imbuhnya.

Berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan, WF merupakan terduga teroris yang tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). WF memiliki peran vital yakni, mencari atau merekrut orang-orang untuk dijadikan sebagai sukarelawan. Selain itu, WF juga admin grup WhatsApp yang dijadikan sebagai media untuk merekrut anggota.

"Yang bersangkutan juga admin grup WA yang menarik orang dijadikan sebagai volunteer, termasuk anggota Polwan yang dari Maluku Utara," ungkap Argo.

Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Argo Yuwono

Dalam waktu dekat, lanjut Argo, WF berencana pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS dan membangun kembali kejayaan kelompok tersebut.

"Yang bersangkutan juga memiliki pemahaman keras yang menganggap mertuanya syirik juga. Kemudian juga yang bersangkutan berencana hijrah ke Suriah," ujarnya.

Salah satu orang yang direkrut WF adalah Bripda Nesti yang merupakan polisi wanita (polwan) dari Polda Maluku Utara. Bripda Nesti sudah diberhentikan secara tidak hormat dari Korps Bhayangkara. 

Dia ditetapkan jadi tersangka dengan sangkaan Pasal 15 juncto 12a dan/atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.