Jokowi Soroti WNI Berobat di Luar Negeri, RSUD Jakarta Diminta Benahi Pelayanan
Presiden Jokowi meninjau ruang pendaftaran pasien BPJS RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Riau Rabu 4 Januari. (Twitter @jokowi)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria meminta semua rumah sakit umum daerah (RSUD) di Ibu Kota untuk membenahi pelayanan kesehatan masyarakat.

Hal ini menjadi perhatian setelah Presiden Joko Widodo yang geram lantaran banyak pasien WNI yang berobat di luar negeri. Iman menyebut imbauan kepada RSUD ini telah disampaikan saat peninjauan langsung di rumah sakit.

“Selaras dengan imbauan Pak Jokowi dimana banyak pasien-pasien kita yang berobat ke luar negeri. Merespons itu, Komisi E menangkap sinyal pesan dari Presiden Joko Widodo ini, mempersiapkan diri menjadi rumah sakit andal,” kata Iman dalam keterangannya, Selasa, 14 Maret.

Senada, Anggota Komisi E DPRD DKI Ima Mahdiah memandang, peningkatan fasilitas medis yang perlu diterapkan pada rumah sakit milik Pemprov DKI ini harus diikuti dengan peningkatan kualitas tenaga medis.

“Pelayanan-pelayanannya yang selama ini kurang baik harus lebih baik lagi. Kalau kita beli alat medis baru tapi tidak didukung dengan SDM yang bagus itu percuma,” ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku heran dengan kondisi 2 juta jiwa penduduk Indonesia masih pergi berobat ke luar negeri. Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan Mayapada Hospital Bandung di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 6 Maret.

"Padahal, kita memiliki rumah sakit seperti ini. Hampir 2 juta orang, kurang lebih 1 juta orang ke Malaysia, kurang lebih 750 ribu orang ke Singapura dan sisanya ke Jepang, ke Amerika ke Jerman dan lain-lain. Mau kita terus-teruskan?" ujar Jokowi.

Dari kondisi tersebut, Jokowi menyebut setidaknya Rp165 triliun devisa hilang. "Alkes (alat kesehatan) sudah, fisik sudah bagus, tetapi masih banyak yang belum bagus. Itu harus diperbaiki sehingga layanan rumah sakit ke masyarakat makin baik," lanjutnya.