Basarnas Jelaskan Skema Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 Besok
Temuan bagian dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Posko JICT2, Tanjung Priok, Tanjung Priok (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito menyebut pencarian korban dan material pesawat Sriwijaya Air SJ-182 akan dilanjutkan besok.

Bagus menyebut, pada pencarian hari keempat besok, tim pencari gabungan akan memperluas area pencarian. Pencarian dilakukan di permukaan kapal beserta penyelaman.

"Besok rencananya kita tetap fokus melaksanakan evakuasi pencarian korban dan pencarian material lainnya. Serta area kita perluas di permukaan dengan kapal, di bawah permukaan dengan penyelaman ataupun dengan sonar yang dimiliki kapal," kata Bagus di Posko Terpadu JICT II, Senin, 11 Januari.

Besok, pencarian black box atau kotak hitam juga akan terus dilakukan dengan penyelaman maupun alat sonar yang dimiliki kapal KRI Rigel.

Bagus mengaku black box yang akan mengungkap penyebab jatuhnya pesawat memang belum ditemukan. Namun, pemetaan area sinyal black box telah dipersempit. Hanya saja, pergeseran lokasi black box dan material yang menutupi menjadi kendala.

"Material black box juga kita laksanakan. Mencari sesuatu di bawah tidak bisa kita katakan ada di situ, terus kita datangi lagi, masih ada di situ. Apalagi dengan kondisi cuaca hujan lebat dan badai yang cukup kuat di area itu," ungkap dia.

Untuk hasil yang optimal, tim terus melakukan operasi pencarian selama 24 jam. "Yang jelas, kita hari ini masih laksanakan usaha optimum untuk melaksanakan pencarian itu," sebut Bagus.

Total ada 27 kantong jenazah dan 22 kantong berisi material terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 berhasil dikumpulkan tim SAR gabungan dalam operasi pencarian hari ini. 

“Ada 18 kantong jenazah yang bagian dari tubuh korban, hari ini kita mendapatkan 27 kantong hari ini kita mendapatkan 27 kantong jenazah berisi human remains (bagian tubuh korban),” ujar imbuhnya.