Bagikan:

JAKARTA - Motif di balik aksi bunuh diri mahasiswi Universitas Indonesia, Melati Putri Dairly (MPD), sampai saat ini belum terungkap. Namun, hasil pendalaman sementara diketahui bila ia merupakan asesi psikolog.

"Korban ini juga merupakan asesi yang mendapatkan asesment psikolog, khususnya dari pihak psikolog UI," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Senin, 13 Maret.

Asesi merupakan seseorang yang mendaftarkan diri untuk diuji atau sertifikasi sebagai psikolog.

Namun, tak dirinci kapan Melati mendaftar guna menjalani tes tersebut. Hanya disampaikan bila informasi itu dapat dari keterangan saksi.

"Pada keterangan yang sudah diambil penyidik, di sini ada tujuh saksi di TKP maupun pihak keluarga," sebutnya.

Sementara untuk mengungkap motif di aksi bunuh diri itu, lanjut Trunoyudo, masih dalam proses. Tim penyidik akan masih mengumpulkan alat bukti dan pentunjuk hingga akhirnya disimpulkan.

"Tentunya akan menyimpulkan melalui adanya hasil dari keterangan psikologi forensik dan psikolognya dan ditambahkan adanya jejak digital forensik termasuk CCTV yang ada di TKP," kata Trunoyudo.

Melati Putri Dairly merupakan mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia angkatan 2019. Ia tewas sebelum diwisuda

Remaja ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari latai 18 unit apartemenya di daerah Jakarta Selatan, pada 8 Maret.

Jika Anda butuh bantuan konsultasi untuk mengatasi masalah depresi, tekanan mental, atau kesehatan jiwa. Termasuk melihat atau mengetahui orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri, Anda dapat menghubungi fasilitas layanan darurat Kementerian Kesehatan Indonesia di call center dengan memencet nomor 119.