Bule di Bali Buka Jasa Rental Kendaraan Ilegal, Punya 20 Motor
DOK ISTIMEWA

Bagikan:

BADUNG - Penasihat Perhimpunan Rental Motor (PRM) Bali, I Made Wira Atmaja menegaskan kasus pelat palsu diganti dengan nama/negara tidak pernah dilakukan oleh rental kendaraan milik warga lokal Bali.

Penggantian pelat dilakukan WNA yang memiliki rental sepeda motor ilegal yang mengganti pelat nomor resmi dengan pelat nama yang dimoditifikasi atau palsu.

"Itu bukan rental (warga lokal) yang ganti. Pelat nomor itu kemungkinan penyewa. Itu WNA semua yang ganti pelat nomor dengan nama atau nama perusahaan mereka dan juga kadangkala kemungkinan itu rental yang owner-nya orang asing. Kebanyakan mereka buka rental yang ilegal di Bali," kata Atmaja, Rabu, 8 Maret.

Pemilik rental warga lokal tentu sangat dirugikan dengan maraknya WNA yang membuka jasa rental secara ilegal di Bali. Selain itu, mereka menyewakan harga sepeda motor kepada sesama warga asing dengan harga sangat murah.

"Jelas kami di sini merasa dirugikan dengan banyaknya oknum WNA (buka) rental yang berjamuran. Mereka memakai pemasaran di Telegram dan mereka membeli motor baru atau second dan menyewakan ke sesama warga negara asing," sebutnya.

"Di sana juga, mereka mengacaukan harga dan memberikan harga yang sangat murah kepada WNA, atau mereka merentalkan motor tersebut ke orang asing atau sebangsanya mereka dengan harga jauh dibawah dari harga yang kami sepakati," ungkapnya.

WNA yang membuka jasa rental kendaraan ilegal mematok harga sewa sepeda motor sangat murah bila dibandingkan retal motor warga lokal Bali.

“Sangat berbeda 40 sampai 50 persen. (Untuk sewa motor). Contoh kalau Nmax saja kita sewakan Rp3 juta (sebulan) mereka sewakan Rp2 juta. Karena kita sudah sepakati dan kita ada komunitas resmi yang namanya organisasi rental motor Bali atau PRM Bali," ujarnya.

Rental ini kebanyakan dibuka oleh WN Rusia dan Ukraina. Mereka mencatut nama rental motor milik warga lokal dengan pemasaran lewat Telegram.

"Mereka untuk berkomunikasi itu di telegram. Jadi kebanyakan mereka mempunyai grup-grup di Telegram yang bahasa-bahasanya mereka Eropa Timur," ujarnya.

Menurutnya, satu orang WNA yang membuka rental bisa memiliki 20 kendaraan. Aduan soal keadaan ini sudah diterima

"Satu orang sampai 20 unit kendaraan mereka punya. Semua kita (data), kita sudah pegang kalau imigrasi perlu (data) kita duduk bersama, ada data-datanya semua," ujarnya.