JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) secara resmi mengelola Kereta Bandara Soekarno-Hatta.
"Peralihan operator kereta bandara Soekarno-Hatta dari KAI Bandara ke KAI Commuter ini adalah untuk mempermudah konektivitas dan integrasi antarmoda khususnya perpindahan pengguna yang akan menggunakan kereta bandara," ujar Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangannya dikutip ANTARA, Sabtu, 4 Maret.
Dengan demikian pengguna dapat langsung mengakses stasiun-stasiun yang sudah terintegrasi antara kereta bandara dengan commuterline seperti Stasiun Manggarai, Stasiun BNI City, Stasiun Duri dan Stasiun Batu Ceper.
KAI Commuter resmi menjadi operator dan mengelola operasional kereta Bandara Soekarno-Hatta per akhir tahun lalu, setelah dilakukannya proses penandatanganan dokumen Akta Jual Beli dan Dokumen Peralihan operator pelayanan operasional kereta Bandara Sorkarno-Hatta antara PT KAI Commuter dengan PT Railink (KAI Bandara) pada tanggal 30 Desember 2022 lalu.
"Saat ini masih dalam masa transisi pengoperasian, KAI Bandara dan KAI Commuter terus melakukan rekonsiliasi atas aset yang akan diserah terimakan, proses ini dilakukan secara bertahap hingga sampai berakhirnya masa peralihan yang diperkirakan pada akhir Maret 2023," kata Anne Purba.
BACA JUGA:
Dalam pengoperasian kereta bandara ini, KAI Commuter tetap menjalankan sesuai dengan yang saat ini berlaku.
Sistem pembelian dan pemesanan tiket, harga tiket, jumlah dan jam perjalanan masih sama, sehingga pengguna tidak perlu khawatir untuk menggunakan kereta bandara sebagai pilihan transportasi menuju Soekarno-Hatta.
Jumlah perjalanan kereta bandara saat ini sebanyak 40 perjalanan dengan jam operasional dari pukul 05.07 WIB sampai dengan pukul 20.49 WIB. Jumlah pengguna di dua bulan terakhir selama masa peralihan ini masing-masing Januari 120.070 orang atau rata-rata 3.873 orang sedangkan pada Februari berjumlah 114.116 orang atau rata-rata 4.076 orang naik 6 persen.
KAI Commuter pada masa transisi ini juga sedang menyusun dan melakukan sejumlah perubahan termasuk inovasi pelayanan. Untuk meningkatkan jumlah volume pengguna, mempermudah konektivitas stasiun dengan antar terminal di Bandara dan perubahan-perubahan lainnya untuk pelayanan kepada para pengguna.