Keluarga kru Pesawat Sriwijaya Air: Semoga Ada Keajaiban, Penumpang Selamat
Vivi, istri Rion Yogatama yang masuk manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182 (Aziz Munajar/ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Keluarga Kru Sriwijaya Air Fadly Satrianto di Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat berharap ada keajaiban setelah pesawat dengan nomor penerbangan SJ-182 tersebut hilang kontak.

"Kabar duka ini saya dapat dari grup WhatsApp keluarga, semoga ada keajaiban sehingga Fadly Satrianto dan kawan-kawan beserta penumpang selamat," kata kerabat Fadly Satrianto, Mak Itam dilansir Antara, Minggu 10 Januari. 

Usai mendapat kabar ia langsung mengecek kebenarannya dengan mengunjungi sejumlah portal media dalam jaringan, serta menyaksikan berita secara langsung di televisi.

"Saya juga menelpon orang tua Fadly, mereka sangat sabar menghadapi kejadian ini," ungkapnya.

Dia menjelaskan Fadly Satrianto merupakan anak dari pamannya yang bernama Sumarzen Marzuki yang juga merupakan Ketua Gebu Minang Jawa Timur periode 2019-2024.

Sebelumnya pesawat Sriwijaya Air bernomor SJ-182 dikabarkan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB setelah empat menit terbang meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat hilang kontak saat melakukan penerbangan dengan ketinggian lebih dari 10.000 kaki dalam waktu kurang dari satu menit.

Sementara itu Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena mengatakan pesawat Sriwijaya SJ-182 layak terbang. "Kondisi pesawat dalam kondisi sehat," kata dia.

Dia mengatakan sebelum SJ-182 terbang, dinyatakan tidak mengalami kerusakan. Sebelum hilang kontak, pesawat Sriwijaya Air terkait sudah terbang ke Pontianak dan Pangkalpinang. Saat terbang ke Pontianak kedua kalinya seharusnya tidak ada masalah.

Laporan hilang kontak pesawat Sriwijaya Air SJ182 diterima Basarnas pukul 14.55 WIB. Pesawat Boeing 747-524 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Ikuti informasi terbaru mengenai perkembangan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di sini.