Rafael Alun Diduga Pinjam Nama Konsultan Pajak, PPATK Sinyalir Ada Pencucian Uang Profesional
Rafael Alun Trisambodo di gedung KPK/DOK FOTO: Wardhany Tsa Tsia-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir rekening milik konsultan pajak yang diduga menjadi nominee atau dipinjam namanya oleh eks pejabat pajak DJP Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo.

"Iya, ada pemblokiran terhadap konsultan pajak," kata Ketua PPATK Ivan Yustiavanda kepada wartawan, Jumat, 3 Maret.

Ivan tak memerinci soal konsultan pajak ini. Namun, peminjaman nama ini diduga tak hanya dilakukan Rafael tapi juga pihak lain.

"Diduga sebagai nominee RAT serta beberapa pihak terkait lainnya," tegasnya.

PPATK menduga nominee ini sebagai cara mencuci uang. Karenanya, transaksi mencurigakan yang diduga dilakukan Rafael tidak terdeteksi.

"Kita mensinyalir ada profesional money launderer yang selama ini bertindak untuk kepentingan RAT," jelas Ivan.

Diberitakan sebelumnya, kekayaan Rafael jadi sorotan setelah anaknya, Mario Dandy Satrio menganiaya David yang masih berusia 17 tahun. Video penganiayaan itu beredar luas di media sosial.

Setelah kasus tersebut, video Mario mengumbar kekayaannya di media sosial berupa motor Harley Davidson disoroti warganet. Tak hanya itu, publik juga menyoroti kepemilikan mobil Rubicon yang digunakannya saat penganiayaan terjadi.

Namun, motor Harley Davidson dan Rubicon itu ternyata tak ada di daftar harta yang dilaporkan Rafael. Adapun jumlah kekayaan yang disampaikannya pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 17 Februari 2022 mencapai Rp56 miliar.

Jumlah itu melebihi kekayaan Dirjen Pajak Suryo Utomo sekitar Rp14 miliar yang merupakan atasan Rafael. Bahkan, jumlah harta Rafael hanya kalah tipis dari harta Menteri Keuangan Sri Mulyani sebesar Rp58 miliar dari total Rp67,2 miliar dipotong utang.