Bagikan:

MAKASSAR - Pegawai PLN Ricko Damanius Mahulette menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta. Mulanya Ricko membeli tiket NAM Air, anak perusahaan Sriwijaya Air, namun tiba-tiba penerbangan dialihkan dengan pesawat Sriwijaya SJ-182.

“Mau berangkat dengan NAM Air jam 7 pagi tapi dapat informasi email dan sms dialihkan ke Sriwijaya. Berangkatnya siang jam 2 sekian, kami tidak tahu kenapa sampai seperti itu (dialihkan), kami pikir aman-aman saja,” kata ayah Ricko, Damianus Mahulette dikutip dari siaran Metro TV, Minggu, 10 Januari dini hari.

Ricko bersama istri dan anaknya sedang berada di kediamannya di Makassar. Namun Ricko bertugas sebagai pegawai PLN di Pontianak.

“Tiba-tiba istrinya telepon, delay berangkat ke Pontianak. Kita pikir sudah sampai, buka di medsos Sriwijaya hilang kontak, saya tanya istrinya nomor penerbangan sama dengan yang dibeli tiket anak saya,” kata ayah Ricko.

Ricko sedang cuti untuk kembali ke Makassar. Tapi Ricko pergi ke Jakarta karena mengurus sertifikat di kantor pusat PLN di Jakarta. 

“Dia cuti di sini sama istrinya sama anak, terus setelah itu mau ke Pontianak, kerja di PLN (karena) ada sertifikat mau diambil  di PLN Jakarta, setelah itu habis pengurusan, itu mau pulang ke Pontianak,” ujar ayah Ricko.

 Pegawai PLN Ricko Damanius Mahulette penumpang Sriwijaya Air SJ-182 (Tangkapan layar via Metro TV)

Keluarga kini menunggu perkembangan proses pencarian. Perwakilan keluarga akan berangkat dari Makassar ke Jakarta untuk memberikan data yang diperlukan di posko crisis center Sriwijaya Air. 

“Kita menunggu dan berharap kalau bisa ada informasi dari Sriwijaya, kepastian untuk keluarga mungkin ada solusi bisa bertemu walaupun keadaan apa pun,” sambung ayah Ricko.

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 take off dari Bandara Soekarno-Hatta, pukul 14.36 WIB, Sabtu, 9 Januari. Satu menit kemudian pesawat tujuan Pontianak berada di ketinggian 1.700 kaki dan diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki dengan mengikuti standar instrumen.

“Pukul 14.40 Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat melainkan ke barat laut, oleh karenanya ditanya ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian, dalam hitungan seconds, SJY 182 hilang dari radar,” kata Menhub Budi Karya Sumadi, Sabtu, 9 Januari.

Ada 62 orang penumpang termasuk kru pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Dari total penumpang itu, ada 7 anak-anak dan 3 bayi.

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sempat tertunda (delay) keberangkatannya selama 30 menit. Alasannya hujan deras mengguyur.