Bagikan:

JEMBER - Pemerintah Kabupaten Jember menonaktifkan Kepala Desa Pocangan berinisial SM dan seorang ASN berinisial BR yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi dana desa dan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Jember.

"Sesuai regulasi, kami akan meminta surat penahanan dan dasar penahanan yang bersangkutan kepada aparat penegak hukum, kemudian diproses untuk penonaktifan sementara," kata Kepala Dinas Pemerintah Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Jember Adi Wijaya dilansir ANTARA, Selasa, 28 Februari.

Kejaksaan Negeri Jember menahan Kades Pocangan berinisial SM (48) dan seorang ASN di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga berinisial BR (57) terkait dugaan korupsi dana desa di Desa Pocangan, Kecamatan Sukowono, pada Rabu (22/2).

"Apabila tindak pidana yang dilakukan berkaitan dengan kasus korupsi, terorisme, dan mengancam keamanan negara, salah satunya makar, maka secara otomatis pejabat itu nonaktif karena diberhentikan sementara," tuturnya.

Untuk jabatan kepala desa, lanjut dia, maka camat atas nama bupati memberikan tanggung jawab kepada sekretaris desa sebagai Pelaksana harian Kades Pocangan.

Sementara untuk tersangka BR juga diproses pemberhentian sementara oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Jember.

"Kami sedang memproses sambil menunggu surat resmi penahanannya. Kalau benar ditahan, maka akan diberhentikan sementara sampai ada keputusan tetap dari pengadilan dinyatakan bersalah atau tidak," kata Kepala BKPSDM Jember Suko Winarno.

Dia menjelaskan status BR akan diberhentikan sementara sampai ada putusan pengadilan yang bersifat tetap (inkrah), apabila terbukti bersalah maka diberi sanksi pemberhentian dengan tidak hormat.

"Selama pemberhentian sementara, maka ASN yang bersangkutan tidak mendapat tunjangan karena tidak bekerja dan hanya mendapat 50 persen gaji," ujarnya.