Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyayangkan banyaknya narasi setop bayar pajak di media sosial. Seruan ini muncul setelah gaya mewah eks pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo terungkap.

"Kalau ada narasi setop bayar pajak, saya pikir itu sangat-sangat tidak bijak," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada wartawan di Gedung ACLC KPK, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa, 28 Februari.

Alexander mengingatkan masyarakat harus tetap membayar pajak. Tak ada alasan bagi wajib pajak untuk mengingkari kewajibannya.

Lagipula, KPK dipastikan akan terus mendampingi Direktorat Pajak Kemenkeu untuk mengelola setoran dari masyarakat. Sehingga, kecurigaan pajak akan disalahgunakan oknum tak akan terjadi.

"KPK tetap mendukung Direktorat Jenderal Pajak mengoptimalkan penerimaan negara dari pajak," tegasnya.

"Orang bijak tentu taat pajak," sambung Alexander.

Sebelumnya, kekayaan Rafael jadi sorotan setelah anaknya, Mario Dandy Satrio menganiaya David yang masih berusia 17 tahun. Video penganiayaan itu beredar luas di media sosial dan menimbulkan kegeraman.

Alhasil, sejumlah video Mario yang mengumbar kekayaannya berupa motor mewah menjadi sorotan warganet. Tak hanya itu, publik juga menyoroti kepemilikan mobil Rubicon yang digunakan saat penganiayaan terjadi.

Setelah ramai soal penganiayaan yang dilakukan sang anak dan harta kekayaannya, Rafael angkat bicara. Ia mengaku siap dimintai keterangan terkait kekayaannya.

"Terkait pemberitaan mengenai harta kekayaan saya, sebagai bentuk pertanggungjawaban saya siap memberikan klarifikasi terkait harta kekayaan yang saya miliki," kata Rafael lewat video yang beredar pada Kamis, 23 Februari.