BALIKPAPAN - Lonjakan penyebaran kasus COVID-19 hingga 4 kali lipat di awal tahun 2021 ini membuat Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi memerintahkan pembatasan sosial (lockdown) di kecamatan dan kelurahan yang tercatat tinggi jumlah warganya yang tertular.
“Saya minta segera camat, lurah, berkoordinasi dengan musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika), dengan para tokoh masyarakat, untuk menerapkan lockdown terbatas di lingkungannya,” kata Wali Kota Rizal Effendi dikutip Antara, Kamis, 7 Januari.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, seluruh kecamatan kembali masuk zona merah. Tertinggi Kecamatan Balikpapan Utara dengan 252 kasus positif dan Kecamatan Balikpapan Selatan 244 kasus positif.
Kemudian Kecamatan Balikpapan Kota dengan 148 kasus positif. Kecamatan Balikpapan Tengah 122 kasus positif, dan Kecamatan Balikpapan Barat ada 82 kasus positif serta Kecamatan Balikpapan Timur 69 kasus positif.
Pembatasan atau lockdown setempat ini akan berbentuk pembatasan aktivitas warga dan waktunya, pengetatan kembali disiplin protokol kesehatan seperti menjaga jarak antarorang dan rajin cuci tangan. Kewajiban mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah kembali ditegaskan.
Sementara itu, Satgas Penanganan COVID-19 menyebutkan, ada penambahan 121 kasus positif baru dengan 4 kasus kematian.
Dari jumlah itu, terdapat penambahan 41 kasus terkonfirmasi positif dengan riwayat suspek, diantaranya lansia usia 80 dan 79 tahun, juga ada anak perempuan usia 9 tahun serta 2 kasus warga luar daerah.
Terdapat penambahan 32 kasus terkonfirmasi positif dengan riwayat orang tanpa gejala (OTG), diantaranya anak laki-laki usia 8 tahun dan 7 kasus warga luar daerah.
Kemudian penambahan 43 kasus terkonfirmasi positif dengan riwayat tracing, yaitu anak laki-laki usia 3 tahun, 5 tahun, 12 tahun, dan 15 tahun. Juga anak perempuan usia 8 tahun, 12 tahun dan 2 warga luar daerah.
BACA JUGA:
Terdapat penambahan 2 kasus terkonfirmasi positif dengan riwayat tracing kasus di tempat kerja dan 3 kasus positif dengan riwayat rapid antigen positif.
Juga tercatat 4 pasien meninggal dunia, mereka laki-laki 51 tahun, 69 tahun, 55 tahun, dan 73 tahun. Namun jumlah pasien yang sembuh juga cukup banyak. Ada 55 pasien yang sudah selesai masa perawatannya, yaitu dari RS Pertamina 14 pasien dan isolasi mandiri 54 pasien.