Bagikan:

JAKARTA - Gedung Putih pada Hari Kamis menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi yang memungkinkan bantuan gempa mengalir dari Turki ke Suriah.

"Orang-orang benar-benar sekarat di sini," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby kepada wartawan, dilansir dari The National News 17 Februari.

"Waktu sangat penting," tandasnya.

Sebelumnya, pekan ini PBB mengatakan Presiden Suriah Bashar al Assad telah menyetujui bantuan mengalir melalui dua titik perbatasan lagi, setidaknya selama tiga bulan.

Di bawah persetujuan Presiden Assad, Suriah akan membuka kembali Bab Al Salam dan Al Ra'ee dari Turki selain Bab Al Hawa.

Tetapi, Gedung Putih kurang percaya diri bahwa dia akan mematuhi perjanjian tersebut, karena khawatir dia dapat bertindak "dengan cara yang berubah-ubah".

"Kami percaya resolusi Dewan Keamanan PBB dapat menambah gravitasi dan bobot tambahan pada keputusan yang telah dibuat tentang pembukaan penyeberangan ini," urai Kirby.

Kirby menambahkan, Gedung Putih menginginkan resolusi "sesegera mungkin".

Sementara itu, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan, kesepakatan pekan lalu seharusnya tidak menggantikan resolusi DK PBB tentang pengiriman bantuan.

Sejak gempa berkekuatan 7,8 SR melanda Turki dan Suriah awal pekan lalu, 117 truk bantuan telah dikirim ke wilayah Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak hingga saat ini.

Namun, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan bantuan tidak diberikan dengan cukup cepat.

"Bantuan penyelamat nyawa belum masuk ke Suriah dengan kecepatan dan skala yang dibutuhkan setelah gempa bumi minggu lalu," katanya dalam sebuah tweet.

Lebih dari 40.000 orang telah tewas akibat gempa 6 Februari, termasuk sekitar 4.400 orang di barat laut Suriah, lapor sebuah badan PBB.

Resolusi Dewan Keamanan tentang peningkatan bantuan ke Suriah harus diusulkan oleh Brasil dan Swiss, dua negara yang bertanggung jawab atas permasalahan Suriah.

Agar resolusi apa pun dapat disahkan, sembilan dari 15 negara anggota perlu memberikan suara mendukung tanpa veto dari China, Prancis, Rusia, Inggris, atau AS.

PBB telah mengirimkan bantuan kepada orang-orang di barat laut Suriah melalui Turki di bawah mandat DK PBB 2014. Rusia, sekutu Suriah, mengatakan mandat sebelumnya yang mengizinkan satu penyeberangan perbatasan sudah cukup.

Sementara, Washington pekan lalu menuduh Moskow mempersulit upaya pengiriman bantuan kemanusiaan ke Suriah.