Bagikan:

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat empat kecamatan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami banjir dan longsorakibat hujan deras dan angin kencang.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, longsor, banjir, dan terpaan angin kencang mulai terjadi pada pukul 10.15 WITA, Rabu 15 Februari.

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, Abdul menyebutkan, cuaca ektrem di Kabupaten Barru ini menyebabkan empat rumah dan satu mesjid rusak ringan akibat angin kencang dan akses jalan Dusun Datae tertutup material longsor.

Sedangkan sebanyak 1.149 rumah warga terendam banjir dengan tinggi muka air mencapai 150 sentimeter.

Adapun empat kecamatan terdampak peristiwa ini, meliputi Desa Siawung, Kelurahan Sepe'e, Tuwung, Mangempang dan Coppo di Kecamatan Barru; Desa Balusu, Binuang dan Lampoko serta Kelurahan Takkalasi di Kecamatan Balusu.

Kemudian, Desa Pancana, Lalabata, Pao-pao, Tellupanua, Lasitae, Lipukasi, Corowali dan Kelurahan Tanete di Kecamatan Tanete Rilau; serta Desa Mattirowalie, Libureng, Lompo, Lempang, Kading dan Kelurahan Lompo Riaja di Kecamatan Tanete Riaja.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini per 14-16 Februari 2023 terkait waspada potensihujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang dan petir/kilat di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan.

Kajian inarisk turut menunjukkan Kabupaten Barru memiliki potensi bencana banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor pada tingkat sedang hingga tinggi.

"Melihat kondisi tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dapat melakukan pemeriksaan secara berkala kondisi papan reklame dan pemotongan dahan pohon rimbun di sekitar pemukiman warga untuk mengantisipasi dampak peristiwa angin kencang serta mempersiapkan rencana evakuasi untuk mengantisipasi bencana susulan," kata Abdul.