DENPASAR - Video penggerebekan pasangan satu kamar di Hotel Novotel Nusa Dua, Bali, hanya prank. Pelaku pun minta maaf di hadapan Gubernur Bali Wayan Koster.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun sudah memanggil pihak manajemen Hotel Novotel beserta wisatawan yang ada dalam video tersebut.
"Telah diminta klarifikasi terkait kejadian tersebut, di mana dijelaskan bahwa video tersebut memang inisiatif pihak wisatawan Irham Prabu Djaya bekerjasama dengan pihak hotel untuk memberi kejutan kepada istrinya yang saat itu berulang tahun," kata Pemayun, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 15 Februari.
Video yang diunggah sebetulnya utuh. Tapi kemudian diunggah ulang dengan memotong bagian perayaan ulang tahun. Karenanya jadi tersiar kabar seakan-akan terjadi penggerebekan di hotel.
Atas kejadian ini, Dispar Bali memperingatkan pihak hotel dan wisatawan tersebut agar tidak mengulangi membuat video serupa. Sebab video yang tersebar malah berdampak negatif.
"Bahwa Pemprov Bali bisa memberi sanksi tegas bagi siapa pun yang dengan sengaja atau tidak sengaja telah melakukan pelanggaran terhadap peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku termasuk menyebarkan informasi tidak benar sehingga berdampak buruk terhadap Pariwisata Bali," ujarnya.
BACA JUGA:
Pulau Bali sebagai destinasi internasional ditegaskan Kadispar selalu menjadi sorotan dunia. Apalagi di masa pemulihan ini, terjadi persaingan yang sangat ketat di tingkat global.
"Kami berharap dalam membuat konten video di media sosial agar selalu berhati-hati, menyimak dengan seksama sebelum diunggah agar kontennya tidak dimanfaatkan orang lain. Sehingga bisa memiliki makna yang berbeda dan berdampak buruk bagi Pariwisata Bali," ujarnya.