Bagikan:

PAPUA - Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun menyebutkan, pelayanan publik kepada masyarakat tetap berjalan seperti biasa meski terdapat beberapa kantor milik pemerintahan yang mengalami rusak akibat gempa bumi magnitudo 5,4. 

“Memang ada bangunan yang retak tapi semua pelayanan pemerintahan normal, kami punya pengalaman selama pandemi COVID-19, sehingga tidak harus bekerja di dalam kantor,” katanya di Jayapura, dilansir dari Antara, Senin, 13 Februari. 

Menurut Ridwan, pihaknya kini sementara masih dalam proses pengumpulan dan pengolahan data atau asesmen agar diketahui berapa besar kerugian dan apa saja yang bisa diperbaiki.

“Proses asesmen bangunan yang mengalami kerusakan itu sudah dimulai sejak akhir pekan lalu dan masih berlangsung sampai sekarang,” ujarnya lagi.

Dia menjelaskan kantor Pemerintahan Provinsi Papua yang mengalami rusak yakni Sasana Krida, Kantor BPTSP, BKD, Bapedda, Kantor Arsip, Gedung Negara Dok V, dan Kantor Gubernur Papua.

“Ikuti terus informasi-informasi yang disampaikan BMKG terkait peristiwa gempa bumi serta jangan terprovokasi dengan hal-hal yang diragukan kebenarannya,” katanya lagi.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Welliam Manderi mengatakan sebagian besar bangunan kantor milik Pemprov Papua mengalami kerusakan, termasuk Kantor Gubernur Papua yang baru.

“Lantai di kawasan sasana krida retak dan plafon rubuh, kemudian kantor gubernur baru juga ada keretakan di dindingnya dan plafon rubuh di lantai 8, selain itu dinding kantor Bappeda juga ada retak,” katanya.

Menurut Welliam, kini tim kaji kerusakan yang terlibat melakukan asesmen di antaranya BPBD Papua, Pusat Geologi UNCEN, Dinas PUPR dan beberapa tim teknis.“Kami akan gelar pertemuan membicarakan, sehingga semua bangunan milik Pemprov Papua akan dicek dengan baik seperti apa kerusakan agar menjadi masukan untuk langkah selanjutnya,” ujarnya.