SUKABUMI – Melonjaknya haga sejumlah komoditas membuat rakyat mengeluh. Walau demikian Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, Jawa Barat terus berupaya menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat, seperti minyak goreng dan beras.
"Masyarakat tidak perlu panik, karena pemerintah baik Pemkot Sukabumi, Pemprov Jabar dan pemerintah pusat terus berupaya untuk menstabilkan kembali harga kebutuhan pokok masyarakat khususnya dua komoditas tersebut," kata Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, dikutip dari Antara, Minggu, 12 Februari.
Menurut Andri, sebenarnya mayoritas barang yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat ini harganya masih stabil, hanya saja untuk minyak goreng dan beras harganya naik, karena pasokan yang berkurang sehingga persediaan menjadi terbatas.
Maka dari itu, Pemkot Sukabumi terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar segera membuatkan kebijakan untuk membantu Kota Sukabumi supaya pasokan, persediaan dan harga untuk dua komoditi itu kembali normal serta stabil.
Salah satu cara untuk menekan agar harga tidak terus naik, yakni dengan operasi pasar, tentunya dalam pelaksanaannya sesuai dengan petunjuk atau arahan dari pemerintah pusat.
"Yang paling utama adalah minyak goreng, maka dari itu kami meminta kepada pemerintah pusat untuk membantu agar harga kembali stabil. Sementara untuk beras kemungkinan besar bisa segera ditanggulangi, karena beberapa daerah tetangga seperti Kabupaten Sukabumi tidak lama akan melakukan panen raya padi sehingga pasokan meningkat dan harga pun diharapkan kembali normal," katanya pula.
BACA JUGA:
Pada sisi lain, Andri mengatakan untuk persediaan barang kebutuhan pokok masyarakat masih memadai, hanya saja beberapa pedagang menjual minyak goreng di atas harga eceran tertinggi (HET) dengan alasan harganya sudah naik dari tingkat pemasok.
Kemudian, berkoordinasi dengan Satgas Pangan Kota Sukabumi untuk mengantisipasi adanya oknum yang memanfaatkan situasi seperti sekarang ini apalagi mendekati bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah, seperti melakukan penimbunan yang bisa mengakibatkan kelangkaan sehingga berdampak kepada lonjakan harga.
Selain itu, mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, karena persediaan barang khususnya komoditas pangan masih mencukupi dan jangan sampai melakukan aksi borong barang atau panic buying.