Bagikan:

JAYAPURA - Gempa di Kota Jayapura, Papua, datang bertubi-tubi. Data BMKG menyebut per 2-9 Februari sudah ada 1.079 kali gempa.

Situasi ini tentu bikin cemas warga. Saban hari, khawatir datangnya gempa susulan apalagi setelah terjadi lindu magnitudo 5,4 yang dampaknya merusak bangunan.

Dilansir ANTARA, Jumat, 10 Februari, warga tampak mulai mendatangi tenda-tenda pengungsian yang didirikan di beberapa lokasi di sekitar Distrik Jayapura Utara dan Distrik Jayapura Selatan, Papua.

Ketua RW 03 Batu Putih Bawah, Kelurahan Numbay, Ratna, kepada Antara, Jumat petang, mengatakan bantuan tenda yang diberikan Kementerian Sosial menampung ratusan anak-anak, perempuan dan pria lanjut usia.

Awalnya hanya satu tenda yang didirikan Kamis sore (9/2) usai dilanda gempa susulan berkekuatan magnitudo 5,4, namun Jumat sore, Kemensos melalui timnya kembali mendirikan satu tenda di lahan yang berada di samping BTN Jayapura.

Di RW 03 terdapat 426 jiwa dengan 98 kepala keluarga sehingga keberadaan bantuan tenda tambahan menyebabkan makin banyak warga yang ditampung.

Maryam, salah satu pengungsi mengatakan  dirinya bersama anak-anak sengaja mengungsi karena takut dampak gempa.

Apalagi rumah kami berada di ketinggian sehingga sangat rentan jika terjadi gempa. "Saya disini hanya bersama anak-anak sedangkan suami tetap berada di rumah, " kata Maryam.

Petugas Tagana dari Kemensos bersama warga membangun tenda bagi pengungsi warga Kota Jayapura karena khawatir gempa susulan. (ANTARA/Evarukdijati)

Kepala BPBD Kota Jayapura Asep Khalid secara terpisah mengakui, warga banyak yang memilih tidur di tenda yang dibangun di beberapa lokasi.

Ada sekitar 22 titik yang menjadi lokasi tempat pengungsian masyarakat yang tersebar di Distrik Jayapura Utara dan Distrik Jayapura Selatan, kata Asep.

BMKG Wilayah V Jayapura hingga Jumat (10/2) pukul 22.34 WIT mencatat 1.157 kali gempa dengan 164 kali gempa yang dirasakan.