Iran Tahan Kapal Tanker, Korea Selatan Kirim Pasukan Khusus
Ilustrasi foto kapal tanker ( Mostafa Meraji/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pasukan khusus Korea Selatan dari Unit Anti Pembajakan Cheonghae, bergerak cepat ke perairan dekat Selat Hormuz. Pergerakan itu terkait penyitaan satu kapal tanker minyak milik Korea Selatan, MV Hankuk Chemi oleh Iran.

Melansir Koreatimes Selasa, 5 Januari, respons ini diambil setelah Korps Pengawal Revolusi Islam Iran menyita MV Hankuk Chemi. Iran beralasan kapal itu melakukan pencemaran lingkungan dan kimia pada Senin, 4 Januari. 

"Unit Cheonghae tiba di perairan dekat Selat Hormuz. Mereka sedang menjalankan misi untuk memastikan keselamatan warga negara kami," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Boo Seung-chan.

Meski tidak merinci misi yang dijalankan, pejabat berwenang di Negeri Ginseng memastikan unit tersebut tidak mengambil tindakan militer untuk melakukan pembebasan.

"Masalah tersebut harus diselesaikan melalui diplomasi. Unit kami fokus pada keselamatan warga kami yang menggunakan jalur tersebut setelah insiden penyitaan," kata seorang pejabat lainnya.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Kang Kyung-wha mengatakan pemerintah Korea Selatan sedang melakukan upaya diplomatik untuk melakukan pembebasan kapal dan anak buah kapal dengan cepat.

"Kami telah mencoba untuk mencari tahu apa yang terjadi melalui Kedutaan Besar Iran di Korea Selatan dan Kedutaan Besar Korea Selatan di Iran, dan terus berupaya untuk mengatasi situasi ini," kata Kang.

Jalur vital

Sejumlah analis menyebut motif lain kenapa Iran menyita kapal Korea Selatan. Penyitaan itu konon jadi imbas dari pembekuan aset Iran di Korea Selatan. Pembekuan itu jadi bagian dari sanksi AS. Kang membantah dugaan itu. Ia menekankan bahwa penyitaan dilakukan untuk kepentingan verifikasi fakta dan memastikan keselamatan awak kapal.

Diketahui, MV Hankuk Chemi sedang dalam perjalanan dari Arab Saudi ke Uni Emirat Arab saat penyanderaan terjadi. Ada 20 anak buah kapal di dalamnya, yang terdiri dari lima warga Korea Selatan, sebelas warga Myanmar, dua warga Indonesia dan dua warga Vietnam. 

Pihak Amerika Serikat, melalui Kementerian Luar Negeri pada Senin, 4 Januari kemarin meminta Iran segera melepaskan kapal tersebut. Menurut Amerika Serikat, ini merupakan bagian dari upaya Teheran menekan komunitas internasional agar sanksi terhadap mereka dicabut.

Setiap harinya dilaporkan kapal Korea Selatan yang berlayar melalui jalur perairan tersebut. Karenanya, Korea Selatan juga berkoordinasi dengan negara-negara yang kapalnya juga berlayar di dekat perairan tersebut.

Sebagai jalur penting perdagangan internasional yang menghubungkan Teluk Arab dengan Teluk Oman, perairan yang dilintasi MV Hankuk Chemi adalah jalur menuju laut terbuka untuk lebih dari seperenam produksi minyak global dan 70 persen impor minyak Korea Selatan.