Bagikan:

BOGOR - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Cibinong mencatat masih ada sekitar 12 persen atau 685.043 warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belum mendaftarkan diri menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta (KPP) BPJS Kesehatan Cabang Cibinong, Betty Parapat dalam kegiatan Ngobrol Program Terkini (Ngopi) JKN di Bogor, Kamis, menyebutkan bahwa kini peserta JKN di Kabupaten Bogor tercatat sebanyak 4,7 juta jiwa atau 87,28 persen dari jumlah total penduduk 5,38 juta jiwa.

Dari jumlah 4,7 juta peserta, kata dia, sebanyak 2,2 juta peserta diantaranya merupakan PBI atau Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan sisanya, 2,4 juta peserta merupakan non-PBI.

"PBI artinya masyarakat yang iurannya dibayar oleh pemerintah baik APBD ataupun APBN, sementara non-PBI artinya pekerja penerima upah atau peserta mandiri," terangnya.

Betty menjelaskan, terjadi tren penambahan peserta JKN dari tahun ke tahun. Pasalnya, tahun lalu jumlah warga Kabupaten Bogor yang belum menjadi peserta JKN sebanyak 852.060 jiwa atau 15,99 persen dari jumlah penduduk 5,3 juta jiwa. Sementara yang menjadi peserta JKN saat itu jumlahnya sebanyak 4,47 juta jiwa atau 84,01 persen dari jumlah penduduk.

Menurut dia, tren peningkatan jumlah peserta JKN tersebut menjadi prestasi tersendiri, mengingat, Kabupaten Bogor memiliki kendala berupa wilayah yang luas dan jumlah penduduknya terbanyak se-Indonesia di tingkat kota/kabupaten.

Pada kesempatan itu, ia menerangkan bahwa pihaknya kini terus berinovasi untuk mempermudah peserta dalam menerima layanan JKN, salah satunya program petugas BPJS Siap Membantu (Satu) di rumah sakit.

"Jika peserta JKN-KIS yang berobat di rumah sakit membutuhkan informasi terkait layanan Program JKN-KIS atau pun menyampaikan keluhan atas pelayanan yang didapat selama berobat bisa disampaikan kepada petugas BPJS Satu," kata Betty.