JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengupayakan pengurangan atau reduksi banjir di kawasan utara dan selatan wilayahnya.
Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Pengolah Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang mengatakan upaya penanggulangan banjir dilakukan di dua arah.
Untuk kawasan selatan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Kementerian PUPR melanjutkan proses normalisasi Sungai Ciliwung, melalui Badan Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane.
Pemprov DKI bersama Kementerian PUPR juga membuat Sodetan Ciliwung, yang ditargetkan rampung pada April 2023.
"Untuk antisipasi banjir diharapkan bisa berjalan dengan baik, karena beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Bogor, selatan Jakarta, yang juga bisa membantu mereduksi banjir yang melanda di sekitar Sungai Ciliwung," kata Michael.
Sedangkan terkait dengan banjir rob di Jakarta Utara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian PUPR sedang membangun tanggul laut atau NCICD, yang ditargetkan menjangkau seluruh area utara Jakarta.
"Hingga tahun 2027 menjadi program yang berkelanjutan, dan akan terus dilakukan oleh pemerintah agar banjir baik dari selatan maupun utara Jakarta bisa direduksi dengan baik," ujar Michael.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah DKI Jakarta mengakibatkan genangan di lima ruas jalan di Jakarta Selatan yang terdata pada Selasa (7/2) pukul 15.00 WIB.
BACA JUGA:
Lima ruas jalan itu yakni Jalan T.B. Simatupang di Cilandak Barat dengan ketinggian 40 centimeter, kemudian Jalan Kartini di Cilandak Barat dengan ketinggian 30 centimeter.
Selanjutnya, Jalan RS Fatmawati setinggi 30 centimeter di Cilandak Barat, Jalan Fatmawati Raya setinggi 40 centimeter di Pondok Labu, dan Jalan Andara I di Pondok Labu setinggi 30 centimeter.
BPBD DKI Jakarta bersama Dinas Sumber Daya AIr (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI untuk melakukan penyedotan genangan.