Bagikan:

JAKARTA - Polri mengirimkan sebanyak 26 orang personel dengan kualifikasi pencarian dan penyelamatan atau SAR dan medis dalam operasi kemanusiaan pemerintah Indonesia untuk membantu penanganan dampak gempa di Turki dan Suriah.

Kepala Baharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto menyebut, 26 personel yang diberangkatkan itu terdiri atas 21 personel inti ditambah kepala satgas (kasatgas) dan staf.

"Polri mengirimkan tim terdiri tiga unsur. Pertama adalah tim medis, kedua tim DVI dan ketiga tim K-9," kata Arief Dalam apel kesiapan personel di Lapangan Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri, Jakarta, Antara, Kamis, 9 Februari.

Pengiriman tiga unsur tim ini berdasarkan permintaan dari hasil rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy pada Rabu kemarin. 

Dari tiga unsur itu, tim medis yang dikirim berjumlah 10 orang, terdiri atas tiga dokter umum, satu dokter spesialis orthopedi, satu dokter anestesi, dan sisanya perawat ahli.

Kemudian tim Disaster Victim Indentification (DVI) berjumlah tujuh orang, terdiri atas tiga dokter spesialis odontologi, satu dokter forensik dan perawat ahli.

"Untuk tim K-9 dari Basarnas dimintanya cuma dua unit karena di Turki dan Suriah juga ada dari negara-negara lain untuk bergabung. Jadi, Polri kirim dua unit K-9 (anjing pelacak) dengan empat pawang," jelas Arief.

Tim Satgas Kemanusiaan Polri diberangkatkan bersama bantuan kemanusiaan dari Indonesia di bawah kendali Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Basarnas. Tim diperkirakan akan bertugas selama satu bulan.

Arief berpesan kepada personel yang terlibat dalam operasi kemanusiaan itu untuk menjaga kondisi dan kesehatan, mengingat cuaca di Turki saat ini sedang musim dingin dengan suhu udara sampai minus 9 derajat Celcius.

"Untuk itu, Polri telah menyiapkan semua kebutuhan dan perlengkapan yang dibutuhkan personel untuk musim dingin, termasuk K-9 dilengkapi pakaian hangat dan bantal hangat guna memulihkan kondisi tubuh dengan cepat," kata Arief.

Menurut Arief, personel yang dikirim sudah memiliki kesiapan dan ketangguhan dalam menjalankan tugas dalam situasi apa pun. "Kebetulan untuk K-9 sudah terbiasa dengan cuaca dingin karena daerah asalnya (Belanda), makin dingin makin senang," kata Arief.

Keberangkatan Satgas Kemanusiaan Polri juga difasilitasi Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri dalam mengurus semua dokumen dan surat-surat perjalanan personel.

Arief menambahkan Polri selalu merespons terhadap misi kemanusiaan sebagai wujud kepedulian bangsa Indonesia terhadap masyarakat Turki.

"Sesuai perintah Kapolri yang menindaklanjuti perintah Bapak Presiden bahwa pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan tugas dan solidaritas internasional akan mengirimkan satgas kemanusiaan di bawah koordinasi BNPB dan Basarnas," kata Arief.