Bagikan:

JAKARTA - Pagi ini kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jalan RS Fatmawati Raya, hingga jalan-jalan kecil di sekitar wilayah Cilandak, Jakarta Selatan lebih dari biasanya. Kepadatan lalu lintas di sana dikeluhkan warganet di media sosial.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memberi penjelasan soal kejadian ini. Syafrin menerangkan pagi tadi bus mogok persis di bawah Stasiun MRT Fatmawati.

"Ada bus antarkota yang mogok, di lokasi bawah Stasiun Fatmawati arah ke Lebak Bulus," kata Syafrin dalam pesan singkat, Kamis, 9 Februari.

Syafrin menerangkan, lajur jalan yang biasanya bisa dilintasi kendaraan dengan dua lajur, akibat mogoknya bus tersebut, menjadi hanya bisa dilintasi satu lajur

"Sehingga membuat antrean mengular hingga ke traffic light Fatmawati, bahkan hingga ke Cilandak," ujar dia.

Sejak pagi, petugas Dishub DKI Jakarta telah turun mengurai kepadatan lalu lintas di lokasi tersebut. Petugas mencoba menggeser bus yang mogok agar kendaraan bisa melintas. "Setelah bus tersebut berhasil digeser, kepadatan antrean mencair," tambahnya.

Syafrin sebelumnya menyebut pihaknya akan mengimplementasikan salah satu upaya pengurai kemacetan, yakni penutupan pada 27 jalur putar balik atau U-turn di Jakarta.

Syafrin menyebut pemasangan barrier yang menutup jalur itu mulai dilakuka bertahap. 27 titik U-turn tersebut telah ditutup seluruhnya pada bulan Juni mendatang.

"27 titik U-turn yang akan ditutup ini tersebar di 5 wilayah. Kami rencanakan penutupan secara keseluruhan di semester 1, paling lambat Juni sudah dituntaskan," ucap Syafrin.

DOK Dishub DKI

Syafrin mengatakan, penutupan 27 akses putaran balik kendaraan ini telah melewati kajian yang matang dengan simulasi menggunakan software transportasi.

Berdasarkan kajian, U-turn menjadi salah satu penyebab peningkatan kepadatan lalu lintas. Sebab, akan ada pelambatan laju lalu lintas saat kendaraan berputar balik.

"U-turn cukup tinggi mempengaruhi pergerakan. Karena begitu yang bersangkutan akan berputar, biasanya manuver itu akan memakan satu setengah lajur. Ini yang menyebabkan secara kinerja, jaringan (lalu lintas) itu terus turun," ujar dia.