Bagikan:

JAKARTA - Gunung Kerinci mengalami erupsi selama 10 menit pada Selasa, pukul 15.48 WIB. Gunung di Jambi itu muntahkan abu mencapai 150 meter dari atas puncak.

Petugas Pos Pemantauan Gunung Api Kerinci Irwan Safwan mengatakan, kolom abu teramati berwarna cokelat dengan intensitas sedang condong ke arah timur.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi lebih kurang 10 menit.

"Imbauan kami masih sama, masyarakat dilarang mendaki kawah yang ada di puncak gunung api Kerinci di dalam radius 3 km dari kawah aktif," kata dia di Jambi, Selasa, 7 Februari, disitat Antara.

Ia menjelaskan, sebaiknya jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.

Pada Minggu 5 Februari, pukul 07.22 WIB Gunung Kerinci juga mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati 200 m di atas puncak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci menyebutkan terdapat sejumlah desa di Kecamatan Gunung Tujuh terdampak semburan abu vulkanik Gunung Kerinci sehingga pihaknya meminta warga menggunakan masker saat beraktivitas.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kerinci Armanto mengatakan desa yang terdampak semburan abu vulkanik itu, di antaranya Pelompek, Pauh Tinggi, dan Sungai Jernih.

"Yang terdampak Desa Pelompek ke arah timur Pauh Tinggi dan sekitarnya, namun belum mengganggu aktivitas masyarakat," katanya.

Ia menerangkan tentang imbauan penggunaan masker oleh masyarakat setempat sudah dilakukan melalui camat dan kades.

Upaya itu, katanya, dilakukan melihat bahwa beberapa desa di Gunung Tujuh terkena dampak erupsi Gunung Kerinci.