JAKARTA - Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Ismail menanggapi masalah akses dari dan menuju Jakarta International Stadium (JIS) yang menyulitkan penonton konser Dewa 19 pada Sabtu lalu.
Ismail menilai, masalah saat itu bukan menjadi preseden yang terlalu buruk bagi stadion berkelas internasional yang dikelola oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Sebab, dalam setiap kegiatan, Ismail memandang akan ada kelebihan dan kekurangannya.
"Buruk-buruk amat, sih, enggak. Cuma memang ada beberapa catatan. Biasa, lah. Dalam setiap peristiwa, pasti kan kita menemukan sisi kelebihan kekurangannya," kata Ismail di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 6 Februari.
Lagipula, menurut Ismail, stadion yang dibangun era mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini memang tak didesain menampung kendaraan-kendaraan pribadi para pengunjungnya. Mengingat, kapasitas parkir JIS hanya 1.200 kendaraan.
Sehingga, ketika ada acara besar di JIS, biasanya tak disediakan lokasi parkir dan penyelenggara menyediakan parkir di lokasi lain.
"Jadi memang, sepengatahuan saya JIS itu di-setting untuk dikunjungi bukan dengan kendaraan pribadi tapi dengan kendaraan transportasi publik," tuturnya.
Namun, yang jadi masalah, penyediaan transportasi publik di JIS belum terakomodasi dengan baik. Hal ini pun diakui oleh Ismail. Belum lagi, sempitnya ruas jalan di sekitar JIS mengakibatkan arus lalu lintas tersendat cukup parah usai gelaran konser.
"Karena memang itu area yang sangat minim akses pada lokasi JIS itu. Makanya, semua pihak yang terkait perlu duduk bareng, sehingga bisa menyempurnakan dan memberikan kenyamanan untuk masyarakat Jakarta yang ingin menikmati JIS," urai Ismail.
Gelaran konser Pesta Rakyat 30 Tahun Dewa 19 di Jakarta International Stadium (JIS) pada Sabtu, 4 Februari kemarin menjadi peristiwa yang sulit dilupakan para penontonnya. Di balik megahnya penampilan Dewa 19 yang digelar di stadion berkelas internasional ini, ternyata menuai banyak keluhan.
Keluhan penonton konser 30 tahun Dewa 19 ramai diungkapkan di media sosial. Keluhan terbanyak warganet adalah soal buruknya akses mobilitas pengunjung keluar-masuk stadion.
Saat konser berlangsung, sejumlah penonton yang memiliki tiket di area tribun tak mendapat kursi untuk duduk. Penonton juga mengeluhkan kualitas sound system yang tidak optimal sampai ke area tribun bagian atas.
Saat konser selesai pada Minggu, 5 Februari sekitar pukul 00.00 WIB, penonton mulai keluar dari stadion. Mengingat tak disediakannya kantong parkir di dalam area JIS, terdapat akses parkir lain di kawasan Ancol dan JIExpo Kemayoran. Untuk menunjang akses ke dua lokasi parkir ini, tersedia juga shuttle bus dari JIS menuju lokasi parkir eksternal.
Yang jadi masalah, sempitnya ruas jalan di depan JIS, Jalan Sunter Permai Raya dan sekitarnya membuat kemacetan tak terhindarkan. Arus lalu lintas kendaraan yang parkir di sekitar area JIS tertahan untuk keluar kawasan tersebut, tak terkecuali shuttle bus yang mengantar penonton ke lokasi parkir.
BACA JUGA:
Penonton yang mencoba memesan ojek online, alih-alih menunggu kedatangan shuttle bus berikutnya, pun berkali-kali tak berhasil. Banyak juga dari penonton yang memutuskan untuk jalan kaki beberapa kilometer dari JIS dan lokasi parkir eksternal.