AMBON - Kepolisian Daerah Maluku membantah adanya pembakaran tempat ibadah dalam bentrok antarwarga yang terjadi di Kota Tual, Maluku, sejak 31 Januari.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes M. Roem Ohoirat mengatakan informasi yang beredar di masyarakat soal pembakaran tempat ibadah adalah hoaks.
"Kami sudah klarifikasi ke personel dari Kantor Kementerian Agama, kemudian dari Polres Tual sendiri, bahwa rumah ibadah yang diinformasikan terbakar itu masih utuh dan informasi itu adalah hoaks," katanya dilansir ANTARA, Jumat, 3 Februari.
Roem mengimbau seluruh masyarakat Maluku, terutama warga Kota Tual, agar tetap menahan diri dan tidak termakan informasi hoaks yang bersifat provokatif.
“Saya sekali lagi berharap dan mengimbau kepada masyarakat Kota Tual agar informasi-informasi hoaks yang banyak beredar ini jangan secara mentah diterima,” imbuh Roem.
“Dalam situasi yang sementara panas ini, mari sama-sama kita beritakan, kita ciptakan suasana yang damai dan tenteram melalui media,” pintanya.
Sebelumnya, peristiwa konflik antarwarga di Kota Tual berawal pada 28 Januari 2023 ketika seorang pemilik warung makan dianiaya sekelompok orang mabuk yang tidak mau membayar usai makan. Akibat penganiayaan tersebut, keluarga korban tidak terima sehingga terjadi permasalahan.
BACA JUGA:
Kemudian pada 31 Januari 2023 pukul 22.00 WIT, salah seorang warga tiba-tiba terkena panah dari orang yang tidak dikenal. Akibat kejadian itu, ada provokasi kelompok warga lainnya, lalu melakukan aksi penyerangan balik.
Pada 2 Februari 2023 sekitar pukul 06.45 WIT kembali terjadi saling serang antarwarga yang mengakibatkan korban luka-luka bertambah, dari sebelumnya 13 orang menjadi 38 orang, termasuk lima personel keamanan.