RIAU - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kemarau tiba di Pekanbaru bulan ini. Sejumlah langkah mitigasi mulai disusun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
"Untuk itu, kita akan lakukan mitigasi terhadap potensi bencana sesuai arahan penjabat wali kota, sehingga nantinya kita bisa lebih siap dalam menghadapi bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru, Zarman Candra di Pekanbaru, Riau, Jumat 3 Februari, dikutip dari Antara.
Selain melakukan mitigasi, kata Zarman, pihaknya juga akan meningkatkan koordinasi dengan BPBD Riau dan BMKG. Langkah itu untuk menyikapi situasi dan kondisi memasuki musim kemarau.
Zarman menuturkan musim kemarau sangat rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Pekanbaru. Dia pun mengaku BPBD akan meningkatkan pengawasan di lapangan guna pencegahan kejadian bencana.
"Kemudian kepada warga, kita himbau agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar," tuturnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, status siaga bencana darurat bencana alam di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi) atau hidrometeorologi yang ditetapkan di Kota Pekanbaru sejak 10 November 2022 telah berakhir Selasa 31 Januari.
Zarman menyampaikan, selama menyandang status Siaga Bencana Darurat Hidrometeorologi, ada beberapa bencana yang terjadi, seperti banjir, longsor dan angin kencang yang mengakibatkan sejumlah pohon pelindung tumbang.
Bencana banjir itu terjadi dan merendam pemukiman warga di wilayah Kecamatan Bukit Raya, Sail dan Tenayan Raya. Ada 341 warga yang terdampak karena memang tingginya intensitas hujan.
"Kemudian bencana longsor ada satu kejadian di Kelurahan Bencah Lesung, Kecamatan Tenayan Raya. Ada satu rumah warga yang terbawa arus longsor," tandasnya.