DIY - Satu unit rumah warga bagian dapur tertimpa tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bantul pada Kamis 2 Februari malam.
"Hujan deras membuat air masuk ke dalam rongga-rongga tebing dekat rumah, sehingga tebing tidak kuat menahan air kemudian terjadi longsor," kata Kepala Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bantul Sulistiyana dalam pesan tertulisnya, Jumat 3 Februari, disitat Antara.
Ruah yang tertimpa longsor milik Pardi Rejo (71), warga Dusun Kaligatuk, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul. Kejadian itu dilaporkan terjadi pada 2 Februari sekitar pukul 20.30 WIB, kemudian tim asesmen dari BPBD Bantul tiba di lokasi pada Jumat 3 Februari pukul 12.35 WIB.
Rumah tersebut ditempati Pardi dan istrinya, Ngadiyem (69) saat kejadian. Namun, BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor tersebut.
BACA JUGA:
Dia menjelaskan, kronologi kejadian ketika itu terjadi hujan deras di Desa Srimulyo, Piyungan, dengan curah hujan sangat tinggi, hingga kemudian air hujan masuk ke dalam rongga-rongga tebing.
"Derasnya air dan banyaknya debit air mengakibatkan tebing tidak kuat menahan dan terjadi longsor menimpa dapur milik Pak Pardi Rejo, atas kejadian tersebut pemilik rumah melaporkan ke BPBD Bantul," katanya.
Berdasarkan hasil asesmen di lokasi kejadian, BPBD Bantul mencatat luas keseluruhan bangunan rumah yaitu delapan meter kali 12 meter, sementara ukuran bangunan dapur yang rusak enam kali dua meter.
"Detail kerusakan pada atap sebagian, gedhek (anyaman) bambu penutup dapur, alat-alat masak, ayam peliharaan tertimpa, usuk dan reng bambu, dan genteng kripik kurang lebih 100 biji. Estimasi kerusakan sekitar Rp5 juta," katanya.
Dia mengatakan, sejauh ini yang telah dilakukan petugas BPBD, relawan forum Pengurangan resiko bencana (FPRB) Bantul bersama masyarakat setempat adalah kerja bakti pembersihan longsoran tanah di sekitar rumah terdampak.